Rabu, 24 September 2025

Bentrok Santri di Sumenep, Wakapolres Disandera

Seorang polisi dan beberapa santri terluka menyusul bentrokan tersebut.

Editor: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Bentrok Santri di Sumenep, Wakapolres Disandera
SURYA/M RIFAI
Para santri terlibat bentrok den

Laporan Wartawan Surya, M Rivai

TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Sedikitnya 2.000 santri dan alumni Pondok Pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk, Sumenep terlibat bentrokan dengan polisi, setelah menyandera Wakapolres Sumenep, Selasa (17/7/2012).

Seorang polisi dan beberapa santri terluka menyusul bentrokan tersebut.

Wartawan Harian Surya (TRIBUNnews.com Network) melaporkan, para santri memulai demonstrasi dengan mendatangi Polres Sumenep untuk memprotes kebijakan polisi yang menolak ijazah Madrasah Aliyah An-Nuqayah untuk mendaftar calon bintara polisi tahun 2012.

Dalam orasinya, sejumlah korlap mengecam Polres Sumenep yang mendiskreditkan bahkan telah melecehkan lulusan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren An-Nuqayah, padahal sejatinya madrasah yang berada di naungan Ponpes An-Nuqayah telah berstatus disamakan, dengan sekolah-sekolah negeri.

"Kita tahu, pondok An-Nuqayah yang merupakan pondok tertua di Madura dan mempunyai lembaga pendidikan yang tidak diragukan lagi, karena statusnya telah disamakan dengan lembaga negeri di Sumenep. Tetapi justru keberadaannya dilecehkan polisi," papar Hartono.

Setelah berorasi, para santri menggelar istighotsah dipimpin Ustad Halim Ismail, yang juga diikuti sejumlah petugas kepolisian yang menjaga pintu masuk Mapolres. Setelah 30 menit, massa kembali berorasi meminta Kapolres Sumenep, AKBP Dirin menemui mereka.

Karena Kapolres di Polda Jatim, Wakapolres Kompol Moh Fadil bermaksud mewakili menemui pendemo. Karena yang datang bukan kapolres, akhirnya para santri menyandera Wakapolres Kompol Moh Fadil.

Wakapolres Fadil diminta naik ke mobil pikap, yang dijadikan panggung orasi pengunjukrasa. Karena kapolres belum juga datang, Wakapolres akhirnya dibajak diajak demo ke DPRD Sumenep. 

Setelah dua jam orasi di DPRD Sumenep, massa kembali beringas karena kapolres belum juga datang. Rencananya, wakapolres akan dibajak ke Pondok Pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk.

Rencana itu, akhirnya digagalkan polisi yang langsung mencegat mobil yang membawa Wakapolres. Dalam waktu singkat, sejumlah polisi mengamankan wakapolres, hingga membuat massa beringas.

Akhirnya terjadi bentrok, hingga lemparan batu dan pagar gedung dewan dirobohkan, pos penjagaan kantor dewan dirusak. Dalam bentrok fisik tersebut, seorang anggota polisi dan sejumlah santri terluka. 

Mereka yang terluka adalah Afif dan Erfan, keduanya santri Ponpes An-Nuqayah Guluk-Guluk asal Kecamatan Rubaru. Fajar PNS sekwan Erfan luka di tangannya terkena lemparan batu. Sedangkan dari polisi, Kasat Samapta, IPTU Iwan juga terluka akibat terkena lemparan batu masa.

Massa akhirnya berhasil dipukul mundur, setelah dua peleton Brimob melepaskan tembakan gas air mata. Konsentrasi massa pecah, sehingga polisi berhasil menguasai DPRD. 

Bentrok dan massa berhasil ditenangkan setelah Kapolres Sumenep, AKBP Dirin datang bersama dua petinggi Polda Jatim, Kepala Biro Ops, Kombes Pol Abdul Ghafur dan Kombespol Thomsi Thohir.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan