Kamis, 6 November 2025

Polisi Mabuk Tembak Warga

Brigadir Sahidin Jaenudin, anggota Polsek Karangsembung menembak Cipta Agustin (19) alias Agus,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Polisi Mabuk Tembak Warga
pistol ilustrasi menyalak

TRIBUNNEWS.COM CIREBON,  - Brigadir Sahidin Jaenudin, anggota Polsek Karangsembung menembak Cipta Agustin (19) alias Agus, warga RT 001/005 Dusun III, Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon di Jalan Raya Karangwareng, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Minggu (5/8/2/2012) sekitar pukul 01.30 WIB. Akibatnya, Agus tewas di tempat.

Menurut Eka Ramdhani (18), teman Agus, saat itu Agus dan 10 orang rekannya baru saja menikmati obrok-obrok atau memainkan alat musik untuk membangunkan orang sahur di desa tetangga, yakni Desa Karangwareng sekitar pukul 01.00WIB .

Eka yang merupakan satu di antara anggota rombongan Agus, saat itu, mereka sempat adu mulut dengan warga desa di lokasi hiburan itu. "Tak ada adu fisik sama sekali," katanya kepada wartawan di dekat rumah Agus, Minggu (5/8/2012) siang.

Beberapa perangkat desa sempat melerai adu mulut antar pemuda itu dan meminta agar Agus dan kawan-kawan pulang. Mereka melewati Jalan Raya Karangwareng.

Tak lama berselang, ucap Eka, dalam perjalanan pulang itu, dua orang yang mengunakan motor Yamaha Mio hitam ada di belakang rombongan para pemuda asal Desa Blender. Motor itu ditunggangi berboncengan. Tiba-tiba Sahidin melepaskan tembakan peringatan ke atas, ketika masih berada di atas motor itu dan meminta agar Agus dan kawan-kawan bergegas pulang. "Iya, kami lagi pulang," ujar Eka menirukan kata-kata Agus. Menurutnya, hanya itu yang ia dengar sebelum Sahidin menembak Agus.

Eka mengatakan, entah karena alasan apa, Sahidin turun dari motor dan menghampiri Agus dan menembak dari belakang-samping kanan. Peluru langsung menembus tangan kanan Agus dan bersarang di perut bagian kanan. Agus jatuh. Menurut Eka, Sahidin melepaskan tembakan langsung ke tubuh Agus dari jarak dekat. "Mungkin hanya jarak satu meter aja," ujar pemuda itu.

Rekan Agus yang lain, Ari Azhari (19), mengaku jalan bersampingan dengan Agus dini hari kemarin. Ia mengaku tidak mendengar kata-kata apa pun dari Agus sebelum polisi itu mendekat.

"Saya berteriak minta tolong tiga kali, tapi polisi yang tembak Agus itu 'melongo' aja. Mungkin polisi itu masih kaget dan sadar (menembak Agus)," kata Eka. Namun, beberapa menit berselang, Sahidin dan rekannya membawa Agus ke RSUD Waled. Eka beserta kawan-kawan menyusul ke RSUD Waled.

"Pecat saya Dan (komandan). Saya udah nembak orang," ujar Eka menirukan kata-kata Sahidin saat memasuki Polsek Karangsembung. Dua pria itu mampir untuk mengganti kendaraan di Polsek itu dengan mobil polisi. Sahidin tak lama berada di Polsek lalu ke RSUD Waled. Namun, beberapa saat kemudian Sahidin meninggalkan rumah sakit. "Kami tidak tahu dia ke mana," kata Eka.

Kapolsek Karangsembung, AKP Sukhemi, mengakui peristiwa penembak warga oleh anggotanya. Atas nama polisi, khususnya Polsek Karangsembung ia meminta maaf atas kejadian itu kepada masyarakat dan keluarga korban.

"Kami menyesal atas perbuatan anggota kami," ujarnya kepada wartawan di rumah orang tua Agus. Sebagai tanda empati, ucapnya, polisi menanggung semua biaya rumah sakit dan penguburan Agus.

Ia mengharapkan agar masyarakat tetap mempercayai kasus ini untuk diperiksa polisi. "Tolong percayakan ini kepada kami. Kami tidak akan tutup-tutupi," katanya. Hal itu, menurutnya, sempat ia utarakan saat menghadapi masyarakat yang mendatangi Polsek Karangsembung kemarin pagi. Masyarakat meminta agar bisa bertemu langsung dengan Sahidin.

Sukhemi mengatakan, dini hari kemarin, Sahidin sedang piket Reskrim. Meski belum bertemu langsung dengan bawahannya, Sukhemi mengaku sempat berbicara dengan Sahidin melalui saluran telepon untuk mendengar versi pelaku penembakan tentang kejadian itu. Menurutnya, saat itu Sahidin mendengar teriakan minta tolong lalu ia mendekat ke arah Agus dan kawan-kawan.

Setelah melepaskan tembakan peringatan dan mendekat ke Agus dan kawan-kawan pelatuk pistol macet. Sahidin membetulkan pelatuk pistolnya. "Tiba-tiba meledak, kena aspal dan mantul ke Agus. Mungkin (pelatuk) kesenggol. Ini versi dia," ujarnya. Sukhemi mengaku Sahidin sempat menghilang dari RSUD Waled, tapi bukan melarikan diri, melainkan menyelamatkan diri dari amukan massa.

Sahidin menyelamatkan diri ke Polsek Asjapura, Kabupaten Cirebon. Setelah memastikan Sahidin ada di Polsek Asjapura, Kepala Unit (Kanit) Provos Polsek Karangsembung melapor ke Kanit Propam Polres Cirebon. Sahidin diperiksa di Polres Cirebon. Hasil sementara pemeriksaan itu, saat kejadian Sahidin dalam kondisi mabuk. "Hasil sementara pemeriksaan, pelaku mengaku sedang di bawah pengaruh alkohol saat itu," kata Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar.
Tingkatkan Pengawasan Senpi

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved