Minggu, 9 November 2025

Kemenag Kecam Pengeroyokan di Masjid Sibolga Sumut: Cemari Kesucian Tempat Ibadah

Kemenag mengecam keras tindakan pengeroyokan yang menewaskan seorang pemuda di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. 

Kolase: Dok.Polres Sibolga dan Tribunnews.com/Istimewa
TEWASNYA MAHASISWA ARJUNA - (Kiri) Tampang 5 tersangka pembunuhan mahasiswa di Masjid Agung Sibolga saat ditangkap polisi dan (Kanan) Tangkap layar video viral saat korban dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025) sekira pukul 03.30 WIB. 

Ringkasan Berita:
  • Kementerian Agama mengecam keras tindakan kekerasan yang menewaskan seorang pemuda di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, karena dinilai mencederai kesucian tempat ibadah.
  • Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta penegak hukum menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
  • Arsad menegaskan bahwa peristiwa ini bersifat kasuistik, tidak mewakili kondisi umum masjid di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama mengecam keras tindakan pengeroyokan yang menewaskan seorang pemuda di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. 

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, mengatakan peristiwa tersebut sebagai tindakan yang mengotori kesucian tempat ibadah.

"Kami mengutuk terkait dengan tindakan kekerasan, apalagi ini di tempat ibadah dan ini akan mengotori kesucian tempat-tempat ibadah," ujar Arsad di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (5/10/2025).

Arsad menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

Dirinya juga meminta penegak hukum menindak tegas pelaku sesuai ketentuan perundangan.

"Kemudian juga meminta kepada pihak-pihak yang terutama penegak hukum juga untuk melakukan tindakan, sesuai dengan koridor hukum yang berlaku tentunya," katanya.

"Kemudian yang terakhir, meminta masyarakat untuk tetap tenang, menjaga kondisi agar kondusif ya," tambahnya.

Menurut Arsad, peristiwa ini merupakan hal yang kasuistik dan tidak bisa digeneralisir untuk masjid lainnya.

Di beberapa, Arsad mengungkapkan bahwa masjid justru menjadi tempat yang nyaman bagi orang yang ingin singgah.

"Saya pikir ini kasus ya, jadi tidak bisa digeneralisir, fenomena umumnya, ya kayak kemarin lah, waktu mudik lebaran kemarin, alhamdulillah respon positif dari para pemudik, dan itulah fenomena sesungguhnya. Ini kasuistik ya," katanya. 

Para pelaku, kata Arsad, bukan merupakan pengurus dari Masjid Agung Sibolga.

Meski begitu, dirinya mengatakan siapapun tidak boleh melakukan kekerasan di rumah ibadah. 

"Tapi intinya gini, siapapun yang melakukan, mesti tidak memberikan toleransi, hingga tindakan kekerasan, atas nama apapun, apalagi atas nama agama, tidak ada seperti itu ya, agama tidak mentoleransi tindakan kekerasan," ucap Arsad. 

Menurut Arsad, masjid seharusnya tidak hanya dibuka saat waktu salat saja. 

Dirinya menyontohkan fungsi masjid pada masa Nabi Muhammad SAW yang jauh lebih luas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved