Kamis, 28 Agustus 2025

Mati Lampu Remaja Putri Kepergok Mesum Dalam Rumah

Pasangan remaja yang dimabuk asmara itu ditangkap warga dari sebuah rumah keluarga di Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Mati Lampu Remaja Putri Kepergok Mesum Dalam Rumah
Tribun Timur/Mahyuddin
Sepasang muda-mudi berinisial Us (28) dan LI (21) di Kabupaten Bone tertangkap saat bersembunyi di bawah ranjang di sebuah kamar kosan di Jl Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang, Rabu (1/8/2012) malam.

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Suasana mati lampu yang melanda sebagian besar kawasan Banda Aceh, Kamis (9/8/2012) dini hari, dimanfaatkan oleh sepasang muda-mudi untuk memadu kasih.

Pasangan remaja yang dimabuk asmara itu ditangkap warga dari sebuah rumah keluarga di Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Dini hari tersebut, remaja putri berinisial CWK (16), yang masih tinggal bersama orang tuanya di Bitai, nekat membawa MY (17), cowoknya ke dalam rumah. Warga yang mengetahui itu, langsung mendatangi rumah tersebut sekira pukul 00.45 WIB. Saat diperiksa, warga menemukan CWK dan MY berada bersama di dalam rumah itu.

Kepada penyidik WH, pasangan itu mengaku belum hubungan layaknya suami-istri. Tapi, CWK dan MY mengakui keduanya sempat bermesra-mesraan.

"Setelah dibina di hadapan kedua orang tuanya, keduanya kami serahkan kembali ke keluarga masing-masing," ujar Sabri, Danton II Kasatpol PP dan WH Banda Aceh kepada Prohaba, kemarin.

Keuchik Gampong Bitai, Yusran, menyebutkan penangkapan tersebut dilakukan saat sebagian lampu di wilayah Banda Aceh masih padam. CWK yang masih berstatus siswi salah satu SMA di Banda Aceh itu begitu nekat memasukkan MY ke rumahnya. Padahal, remaja putri tersebut mengetahui kedua orang tuanya ada di dalam.

"Saya baru tahu penangkapan itu saat keduanya sudah digiring menuju mushala desa," kata Yusran.

Pihaknya akan menengahi kasus khalwat (mesum) pasangan muda-mudi yang masih belia itu. Namun demikian, ujar Yusran, seluruh warga desa tidak menginginkan tindakan tersebut kembali terjadi.

"Pagi harinya, sekira pukul 06.00 WIB, keduanya diserahkan ke WH Banda Aceh untuk dibina. Rencananya, malam ini (tadi malam-red) kami juga akan memanggil kedua pihak orang tua anak -anak tersebut untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh warga Bitai," ujar Yusran.

Sabri juga menyebutkan, pada Kamis (9/8/2012) pagi, pihaknya juga mengamankan 10 punkers yang kerap mangkal di sekitar kali Krueng Aceh, Jembatan Peunayong, Banda Aceh. Para punkers itu dinilai meresahkan warga setempat.

"Karena keberadaan mereka bisa mempengaruhi anak-anak setempat, yang bisa ikut dan mencontoh prilaku aneh para punkers itu," papar Sabri.(mir)

Baca Juga:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan