Penembakan Solo
Motif Pelemparan Granat di Solo Masih samar
Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, motif pelemparan granat nanas ke Pospam Polisi di Gladak, Solo masih belum terungkap.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, motif pelemparan granat nanas ke Pospam Polisi di Gladak, Solo masih belum terungkap.
"Semua tentunya kami berangkat dari fakta sama olah TKP. Sekarang kami sedang lakukan langkah-langkah penyelidikan," kata Timur Pradopo usai jumpa pers di Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2012).
Banyak yang menduga, pelemparan granat pada 18 Agustus 2012, terkait pencalonan Wali Kota Solo Joko Widodo sebagai gubernur DKI Jakarta.
Namun, Timur langsung menepis isu tersebut. Sebab, hingga kini belum ada informasi yang akurat. Polisi pun masih terus bekerja untuk mengungkapnya.
"Sekali lagi kami menugasi untuk pengembangan. Insya Allah pelakunya dapat kami tangkap, jadi kita tunggu ya," ujar Timur.
Sebelumnya, rentetan peristiwa teror menjelang Lebaran terjadi pada Jumat (17/8/2012) pukul 01.15 WIB di Surakarta dan Solo.
Dalam aksi ini, para pelaku memberondong Pospam Gemblegan dengan senjata api yang diduga jenis FN.
Kejadian itu menyebabkan dua anggota polisi yang berjaga, yakni Bripka Endro Margiyanto dan Briptu Kukuh Budiyanto. Endro tertembak pada bagian pinggang kiri, sedangkan Kukuh tertembak pada ibu jari.
Selanjutnya, pada Sabtu (18/8/2012), dua pelaku yang mengendarai sepeda motor bebek melempar bahan peledak yang diduga granat nanas ke Pospam Gladak. Tidak ada korban jiwa dari dua aksi teror tersebut. (*)
BACA JUGA