Program Makan Bergizi Gratis
Sejumlah Lembaga Sipil Kompak Bentuk MBG Watch, Publik Bisa Pantau hingga Adukan Soal Isu MBG
Koalisi masyarakat sipil merespons maraknya kasus keracunan dan sejumlah polemik lain dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah lembaga koalisi masyarakat sipil merespons maraknya kasus keracunan dan sejumlah polemik lain dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan cara meluncurkan MBG Watch.
Diakses lewat mbgwatch.org, MBG Watch merupakan situs yang diinisiasi sejumlah lembaga sipil, di antaranya:
- Celios,
- Unitrend,
- Lapor Sehat,
- LBH Jakarta,
- Transparency International Indonesia,
- Bareng Warga,
MBG Watch bertujuan untuk memantau, mengadu, mengawasi, dan melaporkan perkembangan sejumlah isu terkait program MBG kepada publik secara real time.
Salah satu isunya yakni soal maraknya keracunan yang angkanya berbeda-beda di setiap lembaga.
Direktur Keadilan Fiskal Celios, Media Wahyudi, mengatakan bahwa peluncuran MBG ini karena keresahan publik atas banyaknya pelanggaran yang terjadi di lapangan.
"Dan satu hal yang juga ingin saya sampaikan, ini bukan makan gratis, tapi menggunakan uang APBN, uang rakyat, yang bahkan sebagian anggaran itu digeser dari anggaran pendidikan dan juga anggaran-anggaran pelindungan sosial lainnya," kata Media dalam peluncuran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Media mengatakan pihaknya sudah melalukan studi terkait MBG, khususnya soal bencana kesehatan yang seharusnya bisa dimitigasi, sehingga anggaran MBG bisa tepat sasaran.
"Jadi studi tentang MBG itu kalau saya boleh flashback lagi ke belakang, Celios itu melakukan pengumpulan data di bulan Juni 2024, 6 bulan sebelum MBG itu bergulir dan kita rilis sebelum MBG itu dilaksanakan," katanya.
Di kesempatan yang sama, Project Adviser Unitred Rizky Dwi Lestari menjelaskan cara kerja MBG Watch adalah pada bagaimana merangkum kejadian-kejadian atau isu-isu yang terjadi di lapangan lewat media massa.
"Kami beberapa capture, ternyata isu MBG ini bukan hanya tentang keracunan saja, tapi dari berbagai aspek pun sebenarnya sudah muncul. Kita bisa lihat beberapa dari media menyampaikan kalau misalnya bahkan MBG Watch juga ke depan jika tidak punya skema yang sensitif lingkungan juga akan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan," kata dia.
Dia mencontohkan bagaimana kejadian di Bandar Lampung, limbah dapur MBG tercemar hingga ke drainase.
"Jadi tidak hanya keracunan, masalah lingkungan, juga masalah tata kelola. Kita sama-sama tahu teman-teman, MBG secara dari sisi kebijakannya memang belum memiliki aturan atau regulasi yang tinggi," kata Rizky.
"Yang punya regulasi yang tinggi hari ini masih BGN. Maka tidak heran kalau misalnya merepetasi kebijakan MBG di daerah tata kelolanya itu masih carut marut yang tadi sudah dijelaskan banyak dampaknya seperti apa," tandas dia.
Di laman MBG Watch, beberapa fiturnya tersedia antara lain berita terkini yang diambil dari sejumlah portal berita daring terkait isu MBG.
Dari berita-berita tersebut, MBG Watch mengategorikan sentimen ke 3 bagian: positif, negatif, dan netral.
Program Makan Bergizi Gratis
192 Siswa SMP di Salatiga Sakit Usai Santap MBG Sepulang Kemah, Awalnya Dikira Kelelahan |
---|
Program MBG di Manado Jadi Sarana Edukasi Gizi Sejak Dini ke Siswa Sekolah |
---|
Arahan Kapolri Jadi Fokus, Irjen Agus Tinjau Pembangunan SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong |
---|
Pengelola Dapur MBG Wajib Punya SLHS, Ini Cara dan Syaratnya |
---|
Alami Mual, Muntah & Gejala Keracunan Setelah Konsumsi MBG? Segera Hubungi Hotline Kemenkes di 119 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.