Jumat, 22 Agustus 2025

Kerusuhan Sampang

Keluarga Korban Sampang Kesal pada Polisi

Zaini masih mendampingi ayahnya, Tohir, yang kritis dengan luka serius dari sabetan celurit. Tohir adalah korban selamat dari penyarangan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Keluarga Korban Sampang Kesal pada Polisi
mmachakrav.wordpress.com
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zaini masih mendampingi ayahnya, Tohir, yang kritis dengan luka serius dari sabetan celurit. Tohir adalah korban selamat dari penyarangan anarkis ratusan orang yang merangsek ke Dusun Nagkernang, Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, Madura.

Peristiwa berdarah sepekan setelah lebaran Idul Fitri, terjadi di komunitas Muslim Syiah. Tohir keluar rumah karena melindungi adiknya, yang juga diserang massa. Sekitar empat polisi di kejadian perkara, tak bisa bertindak. Mereka hanya meminta warga Syiah mundur, tapi membiarkan massa maju.

"Ini permasalahan lama. Pihak kepolosian kurang tindkalanjuti permasalahan ini. Sehingga massa tidak bisa dihentikan lagi melakukan aksi kriminal," ujar Zaini dalam teleconference bersama Aliansi Solidaritas Kasus Sampang, dan media di LBH Jakarta, Senin (27/8/2012).

Dalam satu ruangan, Tohir bersama tiga warga lainnya. Kondisi mereka lumayan baik, tapi tidak untuk Tohir. Kondisinya kritis, begitu ucap Zaini. Para pelaku penyerangan Minggu itu, menurutnya, sama dengan penyerang pada 29 Desember 2011.

Zaini berkisah, ancaman penyerangan dan berujung pada pembunuhan terhadap jamaah Ustadz Tajul sudah merebak sebelum dan saat Ramadhan tiba. Bahkan, ancaman ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian tapi lagi-lagi mereka berjanji sebatas bibir.

"Sehingga tidak ada pelaku ditangkap oleh mereka. Saya sangat kecewa dengan kejadian ini dan saya sangat kecewa dengan kepolisian dan pemerintahan, khususnya Sampang," ucap Zaini menumpahkan kekesalannya.

Tiga hari sebelum penyerangan Minggu berdarah, massa sudah melakukan penyisiran warga Syoiah. Mereka yang tertangkap operasi ini dilarang keluar kampung. Termasuk para santri-santri warga Syiah yang hendak kembali ke pondok mereka di luar Sampang.

Baca Juga:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan