Ditjenpas Dorong Warga Binaan Jadi Petani, Modal Sosial Saat Bebas dan Kembali ke Masyarakat
Warga binaan dapat berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai kegiatan produktif di lembaga pemasyarakatan.
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Direktur Pengamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Tatan Dirsan Atmaja, menegaskan bahwa warga binaan dapat berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai kegiatan produktif di lembaga pemasyarakatan.
Pesan itu disampaikan Tatan saat meninjau Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi salah satu pusat pembinaan berbasis pertanian dan kewirausahaan belum lama ini
“Setiap benih yang ditanam di sini adalah simbol harapan baru. Kemandirian yang terbentuk melalui kegiatan produktif ini akan menjadi modal sosial ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya dikutip, Kamis (9/10/2025).
Baca juga: Dugaan Napi Terlibat Jaringan Sabu, Ditjenpas Riau Gandeng Polda Perketat Pengawasan
Dalam kunjungan tersebut, Tatan meninjau area pertanian warga binaan sekaligus melakukan penanaman bibit tomat dan terong sebagai bentuk dukungan terhadap program pertanian produktif di lingkungan pemasyarakatan.
Ia menambahkan, pembinaan warga binaan tidak hanya berfokus pada pembelajaran moral, tetapi juga peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi.
“Hasilnya nyata karena warga binaan dapat menghasilkan produk yang bernilai dan berguna,” katanya.
Kepala Lapas Kelas IIA Warungkiara, Kurnia Panji Pamekas, menyampaikan apresiasi atas dukungan Ditjenpas dalam memperkuat program pembinaan berbasis produktivitas.
“Program ketahanan pangan ini tidak hanya memberi keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab dan kerja sama,” ujarnya.
Melalui program SAE, Lapas Warungkiara berhasil mengubah lahan terbatas menjadi area pertanian produktif dengan hasil panen seperti terong, tomat, dan anggur.
Hasilnya tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan internal, tetapi juga menjadi sarana pelatihan kewirausahaan bagi warga binaan menjelang masa bebas.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen Ditjenpas dalam menjadikan lembaga pemasyarakatan sebagai pusat pembinaan yang produktif, mandiri, dan berkontribusi bagi masyarakat serta ketahanan pangan nasional.
Sebagai bagian dari upaya Ditjenpas Kemenkumham memperkuat pembinaan kemandirian, Lapas Warungkiara Sukabumi kini menjadi contoh nyata bagaimana warga binaan pemasyarakatan mampu berperan aktif dalam program ketahanan pangan nasional.
"Melalui kegiatan pertanian dan kewirausahaan di lingkungan Lapas, warga binaan tak hanya mendapat bekal keterampilan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap kemandirian pangan dan pembangunan sosial di daerah," katanya.
53 Napi Lapas Pemuda Tangerang Bersujud Syukur Dapat Remisi Umum dan Dasawarsa 2025 |
![]() |
---|
Karya dari Balik Jeruji ke Mendunia, Warga Binaan Lapas Ciamis Ekspor Jaring Sabut Kelapa ke Korsel |
![]() |
---|
Operasi Senyap di Ciamis: 49 Napi Dipindahkan ke Garut Atasi Overkapasitas |
![]() |
---|
Menteri Imipas: Napi di Lapas Sedang Bertapa, Saat Bebas Bisa Jadi Orang Hebat |
![]() |
---|
Fariz RM Tak Ciptakan Lagu di Rutan, Fokus Jalani Proses Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.