Kerusuhan Sampang
Polri Tak Mau Dituduh Kebobolan Kekerasan di Sampang
Sebelum meletusnya aksi penyerangan terhadap jamaah syiah Sampang II di Kecamatan Omben, Sampang, Jawa Timur, Polisi memang sudah
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum meletusnya aksi penyerangan terhadap jamaah syiah Sampang II di Kecamatan Omben, Sampang, Jawa Timur, Polisi memang sudah mengamati sejak lama pascameletusnya aksi serupa pada Desember 2011 di daerah tersebut.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2012).
"Kalau melihat dari peristiwa ini dengan beberapa peristiwa sebelumnya memang sudah dalam pengamatan pihak kepolisian," ungkap Boy.
Bahkan Polri pun mengaku telah melakukan antisipasi jauh-jauh hari sebelum pecahnya peristiwa berdarah di Tanah Madura tersebut. Tetapi pihak kepolisian beralasan meskipun sudah dilakukan langkah-langkah untuk meredam aksi kekerasan tersebut, tetapi kondisi di lapangan bisa dengan cepat berubah.
"Selalu, selalu, antisipasi. Ini kondisi dinamis yang selalu terjadi di masyarakat, selalu diupayakan, tapi kondisi seperti ini bisa saja terjadi. Ini kembali pada semua pihak, masyarakat yang terkait, apakah mau memilih jalan yang terbaik?," papar Boy.
Polri enggan dianggap lamban dalam penanganan kasus tersebut dimana sejumlah personel kepolisian sudah turun untuk mencegah aksi anarkis terhadap jamaah syiah terjadi.
"Empat jam itu dari Polda, kalau dari Polres (Sampang) sudah melakukan upaya-upaya, Polres sendiri kan personelnya ada sekitar 500 untuk membantu, Kapolsek juga cidera, berarti kan ada di lapangan, langsung di lokasi, itu kondisinya," ungkap Boy.
Baca Juga: