Kamis, 21 Agustus 2025

Kerusuhan Sampang

Pemerintah Jangan Tutupi Kasus Sampang

Pemerintah dinilai terlalu menutup-nutupi kasus kerusuhan Sampang, Madura yang menewaskan dua orang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pemerintah Jangan Tutupi Kasus Sampang
AFP/STR
Beberapa anggota pasukan keamanan bersenjata lengkap mengawal sejumlah warga menuju ke tempat pengungsian menyusul terjadinya kerusuhan di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/8/2012). Dua orang tewas, puluhan luka-luka, beberapa rumah hangus dibakar, dan ratusan warga pengikut Syiah terpaksa mengungsi akibat peristiwa tersebut. AFP PHOTO

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pemerintah dinilai terlalu menutup-nutupi kasus kerusuhan Sampang, Madura yang menewaskan dua orang. Penilaian ini diutarakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah saat mendatangi kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

"Pemerintah jangan menutup-nutupi kasus Sampang dengan mengatakan bentrok yang terjadi karena masalah keluarga," kata Din, Rabu (29/8/2012).

Pernyataan pemerintah yang mengatakan akar masalah bentrok akibat cek cok  keluarga inilah yang justru malah mengaburkan kenyataan di lapangan.

Pemerintah juga dinilai melakukan pembiaran hingga akhirnya bentrok yang dikecam oleh berbagai negara di dunia itu terjadi. "Ini bukan masalah keluarga. Tapi memang masalah perselisihan antara Suni dan Syiah yang terjadi di Sampang," ujar Din.

Menurut Din, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang malah menyalahkan intelejen adalah cermin pemerintah yang ingin kabur dari masalah. Sebab, bukanya sejak dulu melakukan pencegahan ketika pertama kali konflik terjadi, tapi malah mencari-cari kesalahan. "Negara sama sekali tak hadir dalam bentrok kemarin," katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan