Kerusuhan Sampang
Pemerintah Jangan Tutupi Kasus Sampang
Pemerintah dinilai terlalu menutup-nutupi kasus kerusuhan Sampang, Madura yang menewaskan dua orang
Editor:
Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pemerintah dinilai terlalu menutup-nutupi kasus kerusuhan Sampang, Madura yang menewaskan dua orang. Penilaian ini diutarakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah saat mendatangi kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
"Pemerintah jangan menutup-nutupi kasus Sampang dengan mengatakan bentrok yang terjadi karena masalah keluarga," kata Din, Rabu (29/8/2012).
Pernyataan pemerintah yang mengatakan akar masalah bentrok akibat cek cok keluarga inilah yang justru malah mengaburkan kenyataan di lapangan.
Pemerintah juga dinilai melakukan pembiaran hingga akhirnya bentrok yang dikecam oleh berbagai negara di dunia itu terjadi. "Ini bukan masalah keluarga. Tapi memang masalah perselisihan antara Suni dan Syiah yang terjadi di Sampang," ujar Din.
Menurut Din, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang malah menyalahkan intelejen adalah cermin pemerintah yang ingin kabur dari masalah. Sebab, bukanya sejak dulu melakukan pencegahan ketika pertama kali konflik terjadi, tapi malah mencari-cari kesalahan. "Negara sama sekali tak hadir dalam bentrok kemarin," katanya.