Tanpa Sultan, Akbar Optimis Suara Golkar Yogyakarta Naik
Politisi Akbar Tandjung, haqul yakin Golkar tetap mendapat suara banyak di Yogyakarta pada pemilu 2014 nanti meski Sri Sultan Hamengku Buwono X
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Akbar Tandjung, haqul yakin Golkar tetap mendapat suara banyak di Yogyakarta pada pemilu 2014 nanti meski Sri Sultan Hamengku Buwono X harus keluar dari partai. Sultan sendiri selama ini bernaung di Golkar.
"Kami tetap optimis mendapat dukungan suara yang signifikan dan kami bertekad untuk menaikkan dukungan di DIY sebagai mana tekad kami secara nasional," ujar Akbar usai Paripurna Dirgahayu ke-67 DPR/MPR RI di Jakarta, Rabu (29/8/2012).
Dalam draft RUU Keistimewaan DIY yang akan disahkan menjadi UU Keistimewaan DIY besok, Sultan sebagai raja sekaligus gubernur, harus keluar dari partai politik. Namun hak berpolitiknya tidak hilang karena tetap boleh dipilih dan memilih.
Menurut Akbar, partainya tak mempersoalkan bunyi undang-undang demikian. Selama ini Sultan dikenal sebagai tokoh Golkar, kendati sejak reformasi tak begitu aktif dalam struktur Partai Golkar. Sikap Golkar tetap menghormati konstitusi yang ada.
Justru, lanjut Akbar, dengan status Sultan tak boleh berpartai, menjadi pemicu partainya bekerja lebih keras lagi untuk mendapat dukungan suara khususnya di Yogyakarta, dengan mengoptimalkan kader-kadernya, termasuk yang ada di lingkungan kesultanan Yogyakarta.
Baca Juga: