Kerusuhan Sampang
Gubernur Lemhannas Menentang Konflik Atas Nama Keyakinan
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Budi Susilo Soepandji menentang keras konflik yang mengatasnamakan keyakinan seperti
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Budi Susilo Soepandji menentang keras konflik yang mengatasnamakan keyakinan seperti yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Janganlah bermain-main api. Kalau itu masalah Pilkada, keluarga, dan lain-lain kita semua harus menunggu. Jangan membawa masalah itu ditutup dengan cover keyakinan," ujar Budi Susilo dalam acara Coffe Morning dan Halal Bihalal dengan Pemred Media Cetak/Elektronik di gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2012).
Hal tersebut, menurut Budi Susilo, sangat bertentangan dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak dalam menyatakan kemerdekaan beribadah sesuai keyakinan.
Untuk itu, lanjut budi Susilo, sebaiknya setiap warga negara Indonesia wajib mengamalkan ideologi Pancasila dan konstitusi negara, yakni UUD 1945 sehingga ancaman yang dapat memecahbelah dapat teredam.
"Kalau melaksanakan UUD dan Pancasila secara baik, Sampang lambat laun akan bisa dikurangi. Jangan sampai menjadi ancaman. Jadi, masalah Sampang jangan melebar menjadi ancaman, harus berpegang pada Pancasila," kata Budi Susilo.
Baca Juga: