Pasar Talun Magelang Terbakar
Pasar Talun di kecamatan Dukun , Kabupaten Magelang, dilalap si jago merah, Senin siang (3/8/2012
Editor:
Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM MAGELANG – Pasar Talun di kecamatan Dukun , Kabupaten Magelang, dilalap si jago merah, Senin siang (3/8/2012). Akibatnya, ratusan kios dan los di dalam pasar tradisional terbesar di Kabupaten Magelang itu hangus terbakar. Peristiwa ini menambah catatan panjang kebakaran pasar di Kabupaten Magelang setelah sebulan sebelumnya pasar tradisional Bandongan juga ludes dilahap api. Sementara sehari sebelumnya, Minggu malam (2/9), kebakaran kecil terjadi di pasar Borobudur dan menghanguskan dua kios.
Menurut informasi, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 13.45 WIB. Api yang berkobar hebat ditambah hembusan angin dengan cepat menyambar ratusan kios dan los di dalamnya. Bahkan, sebuah pohon beringin besar yang berada di tengah areal pasar tersebut juga sempat terbakar sebagiannya.
Para pedagang kemudian mencoba mengeluarkan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan ke halaman pasar. Mereka terlihat panik mengetahui pasar Talun terbakar dan sebisa mungkin mengeluarkan barang yang tersisa. Beberapa juga sempat histeris dan menangis melihat pasar yang ludes dengann cepat.
Para pedagang bersama warga sekitar dan petugas pemadam berusaha memadamkan api supaya api tidak semakin meluas. Beberapa bagian bangunan kios sempat dirobohkan untuk mencegah api menjalar ke lebih luas. Tiga mobil pemadam kebaakaran dari Pemkab Magelang yang dikerahkan ke lokasi kebakaran sempat kewalahan memadamkan api yang kian membesar.
Beberapa mobil pemadam kebakaran dari Kota Magelang, Sleman, dan Temanggung juga turut didatangkan untuk membantu. Hingga menjelang petang, petugas pemadam masih berupaya memadamkan sisa api yang masih berkobar. Petugas kepolisian resor Magelang juga turun ke lapangan untuk mengamankan keadaan dan menghidnarkan kemungkinan tindak kriminal.
Menurut seorang pedagang, Suminah, api diduga berasal dari kios bagian tengah. Bagian tersebut dikatakannya memang banyak yang jualan pakaian dan barang plastik. Karena itu, lanjutnya, api bisa dengan cepat membesar dan cepat menyebar ke kios-kios lainnya.
Ia mengaku tak sempat menyel;amatkan barang dagangannya berupa mainan anak-anak di kios bagian tengah pasar. “Saat saya datang ke sini, api sudah sangat besar. Saya ngga diizinkan masuk sama orang-orang. Ya sudahlah, mau gimana lagi. Ngga usah digetuni,” ujarnya dengan mata sembab.
Serupa, Rusdi, pedagang bumbu masakan juga tak sempat menyelamatkan barang dagangannya. Semuanya ludes terbakar akibat kebakaran tersebut. Uang sebesar Rp. 400 ribu hasil penjualan sehari itu yang ditinggalkan di laci meja kiosnya juga tak sempat diambilnya. “Saya ada keperluan jadi pulang gasik. Begitu sampai di rumah, anak saya ngabari kalau pasar Talun kebakar lalu saya langsung ke sini. Tapi semuanya sudah hangus kebakar,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Kapolres Magelang, AKBP Guritno Wibowo saat di lokasi mengatakan, pemicu kebaran masih diselidiki. Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian itu ke Labfor Polda Jawa Tengah untuk menganalisa penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Pihaknya juga mengaku belum mendapatkan laporan adanya krban jiwa dari peristiwa itu.
“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Analisa sementara, kebakaran bermula dari bagian tengah pasar yang memang rentan terhadap api. Di sana terdapat banyak barang mudah terbakar seperti pakaian, plastik dan kayu-kayu,” ujarnya.
Mnurut Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar (Disdagsar), Bambang Dwi Purnomo, pasar Talun menampung sebanyak 633 pedagang dari wilayah Dukun, Muntilan, dan sekitarnya. Jumlah kios di dalam pasar milik pemerintah daerah itu dikatakan Bambang sebanyak 123 buah dan los 510 buah di atas lahan seluas 9976 m2. Kios 123, los 510. “Kami akan segera berkoordinasi dengan camat setempat untuk mencari lokasi yang bisa digunakan untuk penampungan sementara para pedagang,” katanya.
Sementara itu, Bupati Magelang Singgih Sanyoto yang turun ke lokasi menyatakan, Pemkab Magelang akan segera membangun pasar darurat dengan sisa Dana Tak Terduga (DTT) yang dimiliki. “Total DTT ada Rp. 4 milyar dan kemarin sudah digunakan sebagian untuk pembangunan pasar darurat Bandongan. Nanti kami akan lakukan evaluasi lagi. Yang terpenting, pedagang bisa segera berdagang kembali secepatnya,” ujarnya.
Singgih mengaku belum memutuskan kapan pasar darurat itu akan dibangun. Namun, pihaknya menyatakan dalam waktu dekat akan segera dibangun. “Kalau di Bandongan itu kan karena mengejar lebaran, jadinya ya cepat dibangun. Tapi iini kan lain, pasar Talun besarnya dua kali lipat dibanding sana. Mungkin sebulan ke depan baru bisa dibangun pasar darurat di sini. Syukur-syukur sebelum itu,’” ungkapnya.
Mengenai penyebab kebakaran dan besaran kerugian yang diakibatkan peristiwa itu, Singgih mengaku belum tahu. Menurutnya, hal itu masih diselidiki pihak kepolisian. “Kami tidak berani berspekulasi terkait penyebabnya. Kerugian juga belum bisa kami perkirakan. Kerugian fisik akan dihitung nanti, yang jelas mencapai milyaran lah,” tandasnya.(ing)
Baca Juga :
- Gerindra Kembali Mendaftar ke KPU Kaltim 16 menit lalu
- Hindari Pemeriksaan Pemilik LL Ceburkan Diri ke Sungai 28 menit lalu
- Pelajar Daerah juga Bisa Kerja di Total Indonesia 43 menit lalu