Morotai Bersolek Sambut SBY
Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara kini bersolek menyambut ajang pariwisata nasional Sail Morotai 2012, 12 hingga 16 September.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Arsyam
TRIBUNNEWS.COM, MOROTAI - Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara kini bersolek menyambut ajang pariwisata nasional Sail Morotai 2012, 12 hingga 16 September 2012. Ajang yang baru pertama kali akan digelar ini membuat warga Pulau Morotai bersuka cita.
Pembangunan di pulau yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya ini digenjot habis-habisan. Morotai yang dulunya adalah pulau kecil dengan segala keterbatasannya kini seakan disulap menjadi pulau impian. Sejumlah infrastruktur dibangun secara bersamaan dan dalam tempo singkat yakni hanya 5 bulan.
Jalan-jalan sepanjang pulau ini mulus dan dibuat dua lajur ibaratnya jalan di ibukota provinsi. Sepanjang jalan tersebut dipasangi atribut Sail Morotai baik berupa umbul-umbul, spanduk maupun baliho.
Sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, kantor polisi, sekolah, tempat ibadah, rumah pintar hingga media centre dikebut. Selama 24 jam warga tak pernah berhenti membangun.
Mereka harus merampungkannya sebelum presiden Susilo Bambang Yudoyono membuka acara ini Sabtu (15/9/2012). Tak mengherankan jika Bupati Morotai Rusli Sibua memerintahkan warganya untuk bekerjasama. Dia juga meminta para pegawai dilingkup pemerintahan Morotai untuk terjun langsung.
Di landasan udara (Lanud) Leo Watimena yang dulunya hanya dipergunakan untuk angkatan udara kini dibuka untuk sipil. Jelang Sail Morotai pesawat-pesawat jenis express air silih berganti lepas landas membawa ratusan penumpang.
Uniknya di Lanud ini berdiri sebuah gedung yang dibangun khusus sebagai tempat peristirahatan sementara SBY seusai membuka Sail Morotai (15/9/2012). Di tempat yang dilengkapi kamar tidur khusus itu SBY rencananya akan bersantap siang bersama rombongan di antaranya ibu negara Ani Yudoyono, Menko Kesra serta para menteri.
Di Pelabuhan Imam Lastori Daruba Morotai bersandar beberapa kapal perang Indonesia, salah satunya kapal 590 milik angkatan laut berukuran besar. Di pelabuhan ini juga kapal-kapal pesiar dari undangan khusus akan diturunkan baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: