Selasa, 16 September 2025

Kasus Century

Ruhut: Pertemuan Antasari dan Timwas Pepesan Kosong

Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan pertemuan Tim Pengawas (Timwas) kasus Century DPR dan mantan Ketua KPK Antasari

Penulis: Abdul Qodir
zoom-inlihat foto Ruhut: Pertemuan Antasari dan Timwas Pepesan Kosong
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar (kanan), memberikan keterangan dihadapan tim pengawas skandal bail out Bank Century DPR RI, Rabu (12/9/2012). Antasari mengklarifikasi soal pernyataannya kepada media, terkait pertemuan tanggal 9 Oktober 2008 dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan pertemuan Tim Pengawas (Timwas) kasus Century DPR dan mantan Ketua KPK Antasari Azhar tidak ada dampaknya alias pepesan kosong. Pemanggilan Antasari justru lebih menunjukkan kepentingan politik dari anggota Timwas.

Demikian disampaikan Ruhut seusai menyaksikan kehadiran Antasari dalam rapat Timwas Century di Gedung KKI DPR, Jakarta, Rabu (12/9/2012).

Ruhut mengungkapkan, bahwa sebenarnya Antasari tidak ingin hadir ke rapat Timwas Century ini. Sebab, Antasari sudah mengakui dirinya tidak pernah mengatakan kata Century dalam rapat dengan Presiden SBY pada 9 Oktober 2008, hanya membahas antisipasi kriris ekonomi dunia. Namun, perkembangan di media massa, justru memberitakan bahwa rapat yang dipimpin Presiden SBY itu menjadi awal niat untuk menggelontorkan dana talangan (bailout) Rp 6,7 triliun kepada Bank Century.

"Enggak ada (dampaknya). Makanya ku bilang ini pepesan kosong. Ini cuma ingin meramai-ramaikan. Mungkin karena namanya kawan-kawan (anggota Timwas) sudah kurang beredar lagi, sekarang jadi beredar lagi. Kalau si Poltak kan beredar terus. Karena mesti belajar banyak dari si Poltak. Hahaha," kata Ruhut diikuti kelakarnya.

Bagi Ruhut, kali ini Antasari yang menjadi terpidana kasus pembunuhan bos PT Putra Radjawali Banjara Nasrudin Zulkarnaen, hanya dijadikan alat politik untuk kepentingan parpol tertentu. "Dia (Antasari) tidak sadar orang ingin menjadikannya sebagai alat. Kasihan dia. Apalagi dia mau usaha ada novum untuk PK kedua ke MA. Janganlah ganggu dia, kasihan dia," ujar Ruhut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan