Hartati Murdaya Tersangka
Adhie Massardi: Hartati Berperan Besar Menangkan SBY
Hartati merupakan salah satu donatur atau penyumbang dana saat kampanye.
Penulis:
Edwin Firdaus
Baca juga di Tribun Jakarta Digital
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Hartati Murdaya, pengusaha papan atas Tanah Air, disebut banyak pihak sebagai salah satu tokoh di balik kesuksesan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat meraih perolehan suara pada Pemilu tahun 2004.
Pengamat Politik dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menyebut Siti Hartati Murdaya punya andil besar dalam karier politik Susilo Bambang Yudhoyono hingga SBY berhasil menduduki kursi presiden. Hartati merupakan salah satu donatur atau penyumbang dana saat kampanye.
Hal itulah yang ia duga istri dari Murdaya Poo itu kemudian mendapat mandat sebagai anggota dewan pembina Partai Demokrat. Namun, situasi berubah drastis seiring Hartati terjerat kasus dugaan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi. Banyak desakan dari kader Partai Demokrat agar Hartati segera dicopot dari jabatannya.
Semula, Hartati menjabat anggota Dewan Pembina. Sementara Susilo Bambang Yudhoyono duduk sebagai ketua. Hartati mundur 14 Agustus lalu, setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dengan dalih agar fokus terhadap kasusnya.
Tapi ternyata tidak demikian dari sudut pandang Adhie Massardi sebagai pengamat politik. Menurut Adhie, kasus Hartati sangat berdampak untuk kelangsungan Partai Demokrat. Sebab, rival Partai Demokrat, yakni PDIP mulai kritis dalam menyoroti setiap peristiwa yang ada.
"Hartati, selain karena berada di lingkaran lebih besar, juga Hartati punya lawan politik yang juga besar (PDIP). Yang kalau dibela SBY maka akan menimbulkan serangan badai politik yang lebih besar," kata Adhie menganalisa tak adanya kader Partai Demokrat yang menemani Hartati saat menjalani pemeriksaan KPK, Rabu (12/9).
Adhie mengatakan, Partai Demokrat taku mau diserang PDIP mengingat saat ini posisi politik SBY semakin rapuh. "Ingat, suami Hartati semula kan pendukung loyal PDIP. Dari kasus ini kita bisa menyaksikan kekuatan politik SBY telah rapuh karena ditinggal kongsi‑kongsinya," kata Adhie.
Tribun memang tidak menyaksikan ada satu pun petinggi Partai Demokrat yang memberi simpati atau basa-basi hadir menemani saat Hartati Murdaya diperiksa KPK. Semua petinggi partai berlambang binta Mercy itu seolah tiarap dan seakan menjaga jarak.
Hartati hanya ditemani kader Demokrat selaku penasihat hukumnya, seperti Patra M Zen dan Denny Kailimang.
Bahkan Patra mengaku menjadi kuasa hukum pribadi Hartati, bukan mewakili Partai Demokrat. "Saya pengacara pribadinya," ujar Patra.
Mengamati kasus Hartati ini, Adhie mengingatkan ketidakmampuan SBY melindungi Hartati akan berdampak serius. "Para pemilik modal akan menjauhi SBY (Demokrat) karena dianggap ingkar janji," kata Adhie.