Selasa, 14 Oktober 2025

Terbitkan Kartun 'Nabi', Kepala Editor Tak Mau Disalahkan

Kepala Editor majalah Prancis, Charlie Hebdo merasa tidak bersalah ketika menerbitkan kartun Nabi Muhammad, yang memicu amarah

Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Editor majalah Prancis, Charlie Hebdo merasa tidak bersalah ketika menerbitkan kartun Nabi Muhammad, yang memicu amarah umat muslim di dunia.

"Muhammad tidak sakral buat saya," ujar Kepala Editor Charlie Hebdo, yang mengaku bernama Charb, seperti dilansir oleh, CBC, Kamis (20/9/2012).

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihaknya tidak melanggar hukum yang berlaku di Prancis.
Namun ia mengaku juga tidak menyalahkan umat Islam yang bereaksi keras atas kartun yang diterbitkan majalahnya. "Saya tidak menyalahkan umat Islam, tetapi saya hidup di bawah hukum Perancis. Saya tidak hidup di bawah hukum Alquran," katanya.

Charb mengatakan ia tidak menyesal dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas kekerasan apapun yang muncul akibat kartun Muhammad yang diterbitkan pihaknya.

"Saya bukanlah orang yang turun ke jalan-jalan dengan batu atau senapan Kalashnikov," katanya.

Majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan karikatur yang menunjukkan seorang Yahudi Ortodoks tengah mendorong tokoh yang menggunakan surban dan kursi roda.

Karikatur tokoh di kursi roda ini dihiasi dengan tulisan, "Anda tidak boleh mengejek" dengan judul "Tidak Tersentuh 2", untuk mengacu pada film Prancis tentang orang kaya kulit putih dan asistennya yang berkulit hitam.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved