SBY: Kalau Komandan yang Undang Saya Tak Berani Menolak
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bahwa dirinya telah diundang beberapa hari sebelumnya
Penulis:
Eri Komar Sinaga
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bahwa dirinya telah diundang beberapa hari sebelumnya dalam peluncuran buku para jenderal angkatan pertama Akabri 1970.
Buku yang diluncurkan para jenderal tersebut berjudul "Mengawali Integrasi Menggusung Reformasi".
"Pemberitahuan ke saya baru beberapa hari lalu. Kalau pokdo (kelompok komando) yang mengundang, saya tidak berani menolak," ujar SBY bercanda yang disambut gelak tawa para hadirin. Maklum SBY berdiri di hadapan para seniornya.
Namun SBY kembali menegaskan bahwa kedatangannya lebih kepada sesama Alumni Akabri dan pelaku sejarah reformasi 1998.
"Saya sependapat dengan Pak Luhut Panjaitan, kedatangan saya lebih sebagai kapasitas saya sebagai alumni. Sebagai pelaku reformasi. Saya mendapat mandat Pak Wiranto untuk ikut menetapkan cetak biru reformasi 1998 dan 1999," ujar SBY yang mengenakan baju batik.
SBY adalah lulusan terbaik Akabri tahun 1973. SBY pun sempat bernostalgia mengenai kesan dan pengalaman para seniornya lulusan 1970 yang nota bene sering beriteraksi dengan dia.
"Yang membimbing, mengasuh, sekaligus menghukum," ujarnya dengan becanda.
Selain Presiden SBY, acara tersebut juga dihadiri Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua MK Mahfud MD, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan gubernur DKI terpilih Joko Widodo.
KLIK JUGA: