Gejala DBD Mirip dengan Kecapekan
Gejala DBD sudah terlihat, terkadang kita tidak meresponnya, alasannya gejala DBD hampir sama dengan saat kita kecapekan.
Penulis:
Agustina Rasyida
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agustina N.R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jangan terkecoh saat keluarga kita terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya gejala DBD sudah terlihat, terkadang kita tidak meresponnya, alasannya gejala DBD hampir sama dengan saat kita kecapekan.
dr. Leonard Nainggolan, Sp.PB-KPTI dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta mengatakan jika seseorang mendadak demam tinggi dan ada dua gejala lainnya mengindikasikan ia positif DBD.
Adapun gejala DBD adalah sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, ruam atau bercak merah di kulit, lekosit rendah, tanda pendarahan (mimisan, pendarahan di gusi dan saluran cerna, warna kemerahan atau kebiru-biruan di kulit).
"Jika ada tanda-tanda yang mengarah DBD segera tes darah atau tes serologi DBD," kata Leo.
Jika dalam tes darah menunjukkan leukosit kurang dari 5.000/mm3, trombosit kurang dari 100.000/mm3, dan hematokrit tinggi (konsentrasai darah pekat, plasma darah banyak keluar) mengindikasikan DBD. Leo menambahkan, selain melihat jumlah trombosit, kita perlu memerhatikan jumlah leukosit. Karena leukosit merupakan sel darah yang membentu tubuh melawan penyakit.
"Perjalanan sakit demam berdarah itu menghitung hari demam dan masa kritis, perhatikan juga demamnya."
Masa kritis tersebut melalui masa inkubasi 5 - 9 hari dengan suhu badan 37 derajat, fase akut 1 - 3 hari suhu badan 39 - 40 derajat, fase kritis 1 - 3 hari sengan suhu 40 - 37 derajat, dan fase pemilihan 1 - 2 hari suhu kembali ke 37 derajat.