Sabtu, 11 Oktober 2025

Viral Warga Ngeluh Bapil Tak Sembuh-sembuh, Penduduk Padat dan Polusi Udara Diduga Penyebabnya

ISPA sendiri memiliki gejala utama batuk, bisa batuk kering atau batuk berdahak.​ Kemudian hidung tersumbat dimana saluran hidung menjadi penuh lendir

Instagram @bappedajabar
BAPIL TAK KUNJUNG SEMBUH - Beberapa waktu belakangan ini banyak warga mengeluhkan mengalami batuk tak kunjung sembuh. Polusi udara penyebabnya. 

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyaknya keluhan masyarakat terkait gejala flu seperti batuk dan pilek yang tak kunjung sembuh belakangan ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengungkapkan, kasus influenza cenderung meningkat seiring masuknya musim penghujan.

Baca juga: Flu Berat Bisa Menyiksa, Vaksinasi Influenza Jadi Langkah Penting Sebelum Vakansi

Ia menyebut, jika tidak ada upaya pencegahan seperti vaksinasi influenza dan menjalankan hidup bersih dan sehat maka risiko influenza semakin meningkat. Merujuk pada pola musim influenza yang tercatat di Kemenkes, kasus influenza umumnya terjadi mulai September sampai awal tahun depan.

Dari data Kemenkes, kenaikan kasus influenza terjadi pada 4 minggu terakhir di 2025 ini yaitu pada minggu 33 sampai minggu ke 37.“Pola penyakit serupa influenza fluktuatif tapi cenderung meningkat,” kata dia di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Berikut 5 provinsi dengan kasus penyakit serupa influenza tertinggi di tahun 2025, dimana data ini diambil dari minggu pertama sampai dengan minggu ke 39 tahun 2025. Jawa Timur sebanyak 344.664 kasus, Jawa Tengah 174.058 kasus, Jawa Barat 171.198 kasus, Sumatera Utara 145.052 kasus dan Aceh dengan 48.589 kasus.

Aji juga menyampaikan, ada peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) berkaitan dengan musim hujan. Diketahui, influenza merupakan penyebab ISPA. Kasus ISPA mengalami kenaikan pada minggu 33 sampai minggu ke 37.

“Vaksinasi influenza sangat diperlukan bagi mereka yang masuk dalam kategori kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Vaksin dibutuhkan agar tidak mudah terinfeksi dan menjadi komplikasi,” ungkap Aji.

Umumnya ISPA tidak membahayakan, tetapi gejalanya bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Terlebih bagi Bila ISPA anak-anak, lansia, atau individu dengan daya tahan tubuh lemah, kondisi ini perlu lebih diperhatikan, karena dapat berkembang menjadi infeksi yang berat.

Polusi Udara

Dokter Spesialis Paru dr Agus Suharto Basuki mengungkap, penyebab gejala flu seperti batuk dan pilek meningkat di masa-masa ini, bahkan banyak warga yang mengeluhkan batuk dan pilek mereka tidak sembuh-sembuh. Masyarakat diharapkan meningkatkan imunitas tubuh.

Ia mengatakan, umumnya disebabkan oleh virus influenza.“Virus ini cenderung meningkat pada musim suhu dingin. Saat ini, memasuki musim-musim hujan yang udaranya cenderung dingin,” kata dr Agus saat dihubungi Tribun.

Baca juga: Ada Covid Arcturus, Juru Bicara Kemenkes Imbau Masyarakat yang Sakit Flu Kenakan Masker

Faktor lain yang berkontribusi masifnya penyebaran virus ini adalah kepadatan orang di luar rumah, serta polusi udara yang cenderung mempercepat penularannya. Dengan istirahat cukup, makan bergizi dan obat – obat pengurang gejala batuk dan pilek biasanya sembuh.

Sekalipun, penyakit flu ini self limiting disease atau dapat sembuh sendiri, namun ada tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai. Jika dalam 3 hari tidak ada perubahan bahkan tambah berat segera periksakan ke dokter.

Bila memiliki penyakit dasar yang kambuh misalnya punya asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) jadi kambuh saat batuk pilek, segera ke dokter.

Kelompok risiko tinggi seperti orang tua atau dengan komorbid seperti gagal ginjal, sakit jantung, segera ke dokter.​ “Bila ada gejala yang berbahaya misalnya sesak napas , nyeri dada, tidak sadar segera ke dokter,” tutur dr Agus.

Untuk bisa meningkatkan imunitas di tengah cuaca seperti ini, ia menyarankan agar melakukan kebiasaan yang baik.​ Seperti makan bergizi, tidur cukup, olahraga teratur, cuci tangan teratur dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved