Selasa, 14 Oktober 2025

Merisa Berjalan Tiga Kilometer Setiap Hari ke Sekolahnya

Terpilih sebagai Delegasi Konferensi Anak Indonesia 2012 yang digelar majalan anak Bobo.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Merisa Berjalan Tiga Kilometer Setiap Hari ke Sekolahnya
Ilustrasi jalan kaki

TRIBUNNEWS.COM,DUMAI - Merisa Trisnawati murid SD Negeri 4 Titi Akar, Hutan Samak, Bengkalis, Riau terpilih sebagai Delegasi Konferensi Anak Indonesia 2012 yang digelar majalan anak Bobo.

Anak asli Suku Akit ini adalah satu-satunya dari Riau yang mendapat undangan ke Jakarta 4 sampai 9 November 2012 mendatang untuk berpartisipasi dalam Konferensi Anak Indonesia 2012 bersama 36 delegasi dari daerah lain.

"Bersama wali kelasnya nanti, kami akan berangkat ke Jakarta tiga minggu mendatang," kata Pengajar Muda program Indonesia Mengajar di SD Hutan Samak, Wilbrodus Marianus (25), Minggu (21/11).

Dijelaskanya, Agustus lalu Majalah Bobo mengadakan Konferensi Anak Indonesia 2012 dengan menggelar pembuatan karya tulis untuk murid kelas 4,5 dan 6 SD. Untuk tahun ini tema yang dipilih panitia adalah æKeselamatanku di JalanÆ. Satu diantara pengirimnya adalah Merisa Trisnawati, murid disekolah tempatnya ditugaskan.

Pada 11 Oktober lalu, setelah melalui proses seleksi karya tulis itu, ditetapkan 36 anak yang akan mengikuti Konferensi Anak Indonesia 2012 di Jakarta. Pria yang kerab disapa Willy itu juga tak menyangka tulisan yang dikirim muridnya itu masuk kategori dalam seleksi yang dilakukan oleh tim juri.

Berdasarkan persyaratan yang ditetapkan panitia, Merisa menulis tentang pengalaman yang tiap hari dilakukan yakni perjalananya berangkat ke sekolah. Lalu tulisan yang dibuat Merisa dikirim Agustus lalu.

Merisa menceritakan tentang perjalanannya kesekolah untuk mendapatkan ilmu-ilmu mata pelajaran yang diberikan para guru disekolahnya. Kisah yang disadurkanya dalam tulisanya itu adalah usaha yang dilakukanya tiap hari dengan berjalan kaki. "Rumahnya cukup jauh dari sekolah. Tiap hari ia berjalan kaki dengan jarak sekitar tiga kilometer," kata Willy.

Merisa saat ini duduk dikelas lima. Umurnya belum genap 10 tahun. Willy mengatakan dalam menulis ceritanya, murid-murid yang ingin mengikutinya bebas bercerita tentang perjalananya ke sekolah. Dengan kondisi daerah yang masih jauh dari kelengkapan sarana dan prasarana, tempat mengajarnya itu tentu berbeda dengan akses-akses menuju ke sekolah lain terutama di wilayah perkotaan.

Dijelaskan Willy, kalau di Hutan Samak, dusun tempatnya bertugas itu akan sangat berbeda dengan konsep jalan raya pada umumnya. Pengalaman yang dirasakan juga akan menjadi berbeda.

"Nah muridku ini cerita bagaimana dia sehari-harinya ke sekolah dengan pengalaman-pengalaman berkesan saat dia berjalan ke sekolah dengan bahasa yang dibuatnya khas anak-anak," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved