Pembantu Baru Curi Uang Majikan Rp 40 Juta
Ketika pulang, saya mendapati gerbang depan rumah terbuka
TRIBUNNEWS.COM, MALANG-Beberapa hari belakangan ini, warga Jl Taman Kunir di Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang, kembali menggiatkan keamanan di kawasannya. Warga yang memiliki pembantu rumah tangga, diimbau untuk menyetorkan foto, foto kopi KTP, berikut sidik jari pembantu tersebut.
Imbauan ini dilontarkan Yudhi, Ketua RT 01 RW 05, Kelurahan Oro-oro Dowo seusai warganya, Heru Purnomo (50), yang tinggal di Jl Kunir no 11 A dikhianati oleh pembantunya, DA. Heru baru mempekerjakan DA selama 10 hari. Namun, DA diduga membawa kabur uangnya, Rp 40 juta.
“Selain menyetorkan KTP, juga akan dicek kebenaran alamat pembantu yang dipekerjakan tersebut. Ini akan saya coba sosialisasikan kepada warga saya, dan ini semua untuk kemanan bersama," tegas Yudhi, ditemui kemarin di rumahnya, Selasa (23/10/2012).
Yudhi juga mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penjagaan kemanan melalui petugas kemanan yang dibayar sendiri oleh warga.
"Meskipun demikian, warga juga harus menjaga keamanan masing-masing. Ini kasus pertama, tap harus diwaspadai," tutur Yudhi.
Kisah nahas yang menimpa Heru Purnomo itu bermula Minggu (21/10) pagi. Sekitar pukul 08.00 WIB Heru bersama dengan keluarganya menghadiri acara di luar rumah dan baru akan pulang sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara rumah dijaga oleh pembantu Heru, DA.
"Ketika pulang, saya mendapati gerbang depan rumah terbuka. Padahal kunci gerbang saya taruh di ruang keluarga dan selama ini pembantu tidak bisa keluar dari gerbang," ujar Heru, ditemui di rumahnya, kemarin.
Heru makin terkejut ketika masuk ke dalam rumah. Kamar utamanya berantakan. Begitu mengecek isi lemari, uang arisan warga sebesar Rp 40 juta telah lenyap.
“Padahal uang itu hendak kami setor ke bank,” ujar pemilik toko spare part kendaraan di daerah Kota Lama ini.
Heru lantas mencurigai DA, karena ia tidak ada di rumah. Ia mencoba menghubungi nomor ponsel gadis asal Desa Ringin Harjo, Kedung Galar, Ngawi itu, tapi tidak aktif.
Heru sangat tidak menyangka, pembantu yang ia kenal baik dalam beberapa hari dan rajin beres-beres rumah itu ternyata maling. Bahkan dilihat dari penampilannya, sangat tidak menggambarkan jika ia maling menyaru pembantu. "Orangnya putih, kecil, cantik juga rajin salat," tutur Heru.
Ia mempekerjakan DA atas rekomendasi pembantu depan rumahnya yang mengaku kenal lama. Namun, ternyata setelah dicek ulang, si pembantu depan rumah itu ternyata juga kurang mengenal DA.
Kejadian tersebut membuat Heru dan keluarganya trauma untuk mempekerjaan pembantu rumah tangga lagi. "Kami sekarang harus lebih berhati-hati dan tidak mudah mempercayai orang. Apalagi saat ini muncul banyak penyalur makelar pembantu," tuturnya.
Lusiana, warga Jalan Tempomas Kota Malang yang mengetahui kejadian tersebut dari cerita tetangga turut prihatin dan kejadian ini akan dijadikan pelajaran.
"Memang musibah tidak bisa dicegah, dan tidak berharap kena musibah, jadi kita ini yang harus berhati-hati," tutur Lusia.