Tiga militan Palestina tewas dalam serangan udara Israel
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza menewaskan tiga militan Palestina dan melukai sejumlah warga, Rabu 24 Oktober.
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza menewaskan tiga militan Palestina dan melukai sejumlah warga, Rabu 24 Oktober.
Israel mengatakan serangan itu untuk menghentikan para militan yang merencanakan penembakkan roket ke kawasan Israel.
Sebuah pernyataan dari Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan bahwa korban yang tewas dalam serangan udara itu adalah anggota dari sayap militer Ezzedine al-Qassam Brigades.
Sebuah rumah rusak di Gaza akibat serangan udara Israel yang menurut pihak militer diarahkan kepada dua kelompok yang ingin menembakkan roket Israel.
Sedikitnya sudah 50 roket yang ditembakkan dari Gaza -enam diantaranya pada Rabu subuh- mendarat di Israel. Serangan roket tersebut melukai sejumlah pekerja asing termasuk tiga korban yang cedera serius.
Sekolah-sekolah di kedua wilayah yang dekat dengan perbatasan sudah ditutup karena kekhawatiran akan serangan lebih lanjut.
Peningkatan kekerasan
Serangan udara Israel ini berlangsung hanya sehari setelah Emir Qatar berkunjung ke Jalur Gaza, yang merupakan kunjungan kepala negara pertama sejak Hamas berkuasa di sana lima tahun lalu.
Kunjungan Sheik Hamad bin Khalifa Al Thani disambut meriah oleh warga Gaza dan dalam kunjungan itu dia menjanjikan tambahan bantuan sehingga total mencapai sekitar US$ 400 juta.
Dalam beberapa pekan ini terjadi peningkatan serangan antara militer Israel dengan kelompok militan di Gaza.
Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, mengatakan kepada Radio Tentara Israel bahwa negaranya tidak akan menyerah kepada serangan dari Gaza.
"Tentara Israel akan menanggapinya dengan cara yang tepat dan dalam waktu yang tepat," tuturnya.