Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Ultimatum Ukraina: Beri Waktu Seminggu Buat Setuju Damai dengan Rusia atau Tak Lagi Dapat Senjata
AS kini malah berbalik menekan sekutunya sendiri, Ukraina agar menyerahkan sejumlah wilayah ke Rusia demi terciptanya perdamaian.
AS Ultimatum Ukraina, Beri Waktu Seminggu Buat Setuju Berdamai dengan Rusia atau Tak Lagi Dapat Senjata
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tampaknya mulai menekan sekutunya, Ukraina untuk menerima kerangka kerja kesepakatan damai yang ditengahi AS dengan Rusia.
AS memberi waktu Ukraina seminggu untuk menyetujui rancangan perdamaian tersebut berikut ancaman dan peringatan kalau dukungan militer dan intelijen utama dari AS bisa berkurang jika Kyiv menolak.
Menurut satu sumber, seperti diberitakan Reuters, pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump ingin Ukraina menandatangani persyaratan dasar paling lambat Kamis depan.
Baca juga: Rusia Rebut Kupiansk: Moskow Bisa Kepung Kota Terbesar Kedua Ukraina dari Empat Penjuru
"Tenggat waktu ini menjadi sebuah langkah yang akan mewakili intervensi AS paling kuat sejauh ini dalam membentuk sikap negosiasi Kyiv karena posisi medan perangnya semakin tegang," tulis laporan itu dilansir NW, Jumat (21/11/2025).
Sebagai informasi, AS merupakan sekutu Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia yang dimulai pada 2022 silam.
Dalam draft rancangan perdamaian yang disodorkan AS, Kiev tampak enggan karena dinilai cenderung menguntungkan Rusia, termasuk poin yang menyebut menyerahkan sejumlah wilayah yang saat ini diduduki Moskow.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, Kira Rudik, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Ukraina, mengatakan, "sampai saat ini, kami telah melihat mitra Amerika kami memberikan berbagai macam tekanan kepada Ukraina, namun, bukan Ukraina yang menghalangi perdamaian."
Arti Penting Informasi Ini
Ultimatum AS tersebut menandai peningkatan tajam dalam upaya Washington untuk mendorong pihak-pihak yang bertikai menuju negosiasi setelah lebih dari dua setengah tahun konflik.
AS sudah memberikan sanksi baru ke Rusia dan kini menekan sekutunya sendiri untuk mau menyetujui rancangan perdamaian.
Apa yang Perlu Diketahui
Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada 20 November untuk membahas langkah-langkah potensial menuju perjanjian damai, ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada para wartawan pada Kamis, bersama delegasi pejabat militer AS lainnya, menurut Reuters.
"Mereka ingin menghentikan perang dan ingin Ukraina menanggung akibatnya," ujar salah satu sumber kepada kantor berita tersebut.
Reuters melaporkan kalau duta besar AS untuk Ukraina dan kepala urusan publik Angkatan Darat yang bepergian bersama delegasi tersebut menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai keberhasilan dan mengatakan Washington mendorong "jadwal waktu yang agresif" untuk penandatanganan dokumen antara AS dan Ukraina.
Rencana perdamaian 28 poin yang diusulkan Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan memberikan Moskow kendali atas sebagian wilayah Ukraina timur, termasuk Donbas, sambil menawarkan jaminan keamanan bagi Kyiv dan Eropa.
Sumber: Tribunnews.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Zelensky Terbuka terhadap Rencana Trump Akhiri Perang, Sekutu: 'Sama Saja Menyerah' |
|---|
| Zelenskyy Siap Nego dengan Trump soal Proposal AS-Rusia yang Menyakitkan |
|---|
| Rusia Tuduh Barat Mau Musnahkan Warga Ukraina, Samakan dengan Rencana Hitler |
|---|
| Kyiv Kena Tikung, Pejabat AS dan Rusia Diam-diam Susun Rencana Perdamaian Perang Ukraina |
|---|
| AS Siap Serahkan Krimea–Donbas ke Rusia, Trump Klaim Langkah Itu Jadi Kartu Damai Perang Ukraina |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.