Jumat, 19 September 2025

BKKBN Kawal 64 Juta Remaja dari Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertekad mengawal para remaja yang berjumlah 27,6 persen dari populasi

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto BKKBN Kawal 64 Juta Remaja dari Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Puluhan aktivis menggelar aksi simpatik dengan membentuk simbol peduli aids di sekitar Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertekad mengawal para remaja yang berjumlah 27,6 persen dari populasi penduduk Indonesia atau 64 juta orang agar terhindar dari seks pra nikah (free sex), narkoba (drugs), dan HIV/AIDS.

Karena, ketiga hal itu menjadi masalah akut yang membayangi para remaja sehingga bisa mengganggu prediksi bonus demografi Indonesia tahun 2020-2030, dimana usia penduduk produktif lebih banyak dibanding lansia dan anak-anak.

"Kita tidak ingin, dalam mencapai ke arah sana para remaja kita terkendala ketiga hal, seperti hamil di luar nikah yang mengganggu sekolahnya, terlibat obat-obatan, dan HIV/AIDS," kata Plt Kepala BKKBN Subagyo, MA dalam keterangan persnya, dalam rangka lomba poster nasional "No thanks for drugs, No thanks for free sex and Say goodbye Hiv/Aids", yang diterima Tribun, Jumat (23/11/2012).

Dikatakan Subagyo, agar mencapai bonus demografi dengan populasi remaja sehat dan baik sebagai pemimpin dan pengganti mereka yang sudah tua, BKKBN menggelar serangkaian strategi promotif di antaranya menggelar lomba poster yang diharapkan menjadi trendsetter pencegahan terhadap seks pra nikah, narkoba, dan HIV/AIDS.

"Kita ini melakukan hal-hal promotif, sedangkan bagi remaja yang tersandung ketiga hal tersebut, kita melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Narkotika Nasional (BNN) maupun Kemenkes," ujarnya.

Menurut Subagyo, untuk mencegah berbagai hal tersebut, BKKBN sudah mendirikan Pusat Informasi Keluarga di setiap provinsi.

Selain itu, ada 16 ribu konseling keluarga dengan 400 di antaranya adalah remaja.

"Kita harapkan melalui ikon Genre (Generasi Berencana) para remaja bisa merencanakan kehidupannya di masa mendatang dengan baik.
Kita juga tidak menyebarkan kontrasepsi kepada para generasi muda, tapi mereka juga mesti mengetahui masalah reproduksi," imbuhnya.

Adapun terkait dengan lomba poster, seberapa jauh nantinya memberi dampak terhadap masyarakat, Subagyo mengatakan, lomba yang sudah berjalan tiga tahun itu bisa dilihat dari evaluasi Usia Kawin Pertama (UKP) yang sejak tahun 2007 meningkat dari 19,8 tahun menjadi 21 tahun.

"Jika UKP terus meningkat tentunya ini memberikan dampak luas di samping usaha-usaha promotif lain yang dilakukan," terangnya.

Sementara itu, Sudibyo Alimoeso, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN mengungkapkan, berdasarkan laporan Kemenkes terdapat sekitar
22,9 persen remaja terjerumus tindakan seks sebelum nikah.

"Jadi masa remaja ini memang masa yang indah, tapi sangat rawan karena mereka itu dibilang anak-anak bukan, tapi juga belum mencapai tahapan dewasa," terangnya.

Terkait dengan aksi generasi berencana 2012 atau Genre Action 2012, lomba poster terkait pencegahan seks pra nikah, obat-obatan dan HIV/AIDS akan diikuti 33 provinsi, dimana nantinya masing-masing propinsi mengirimkan perwakilan yang sudah diseleksi dalam tiga kategori yaitu, umum, mahasiswa, dan SMU.

Peserta menerjemahkan dari 3 aksi generasi berencana dalam bentuk ide kreatif, konsep, desain, dan poster.

"Hasil desain yang dibuat akan dinilai berdasarkan kriteria penilaian ide orisinil, kandungan konten, pesan grafis, dan kemasan lokal," kata Deputi Advokasi Penggerakan dan Data Informasi BKKBN Pusat Drs Hardiyanto dalam keterangan sama.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan