Semakin Banyak Perempuan Tertular HIV/AIDS dari Suami

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Waspadai jika suami Anda suka 'jajan' di luar. Jumlah kasus HIV/AIDS di kalangan perempuan yang tidak berperilaku seksual berisiko  menunjukkan peningkatan. Mereka tertular dari pasangan tetapnya atau suaminya yang berperilaku seksual beresiko tinggi.

"Situasi ini menempatkan anak pada posisi rentan terhadap HIV/AIDS dari orangtuanya yang mengidap HIV/AIDS dalam proses persalinan, menyusui dan melalui transfusi darah," tutur Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar di Jakarta, Jumat (30/11/2012).

Untuk itu, pemerintah ujar Linda menggelar program yang ditujukan khususnya untuk menyasar penguatan hak-hak reproduksi dan penguatan posisi tawar perempuan.

"Perempuan berhak mendapatkan informasi dan pelayanan yang ade kuat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan organ reproduksi dan diharapkan perempuan sadar serta mengerti akan hak-hak reproduksinya," tuturnya.

Kerentanan perempuan terhadap HIV lebih banyak disebabkan ketimpangan gender. Akibatnya,  perempuan pun tak mampu untuk mengontrol perilaku seksual, atau pemakaian narkoba dari suami atau pasangan tetapnya. Hal ini diperparah lagi kurangnya akses untuk mendapatkan pelayanan HIV/AIDS.

"Di sisi lain, perempuan dengan HIV/AIDS lebih mengalami diskriminasi dan stigma daripada ODHA lelaki. Jadi perlu komitmen bangsa dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak karena menyangkut generasi mendatang," kata Linda.

Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan akan fokus dalam hal pencegahan, apalagi akses kepada ibu rumah tangga sangat kurang. "Kita bekerjasama dengan komite perlindungan, dengan BKKBN, program implementasi, organisasi perempuan," tuturnya.

Ditambahkan Linda, seiring dengan kondisi ini tema peringatan mengambil tema Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS untuk penanggulangan, pencegahan untuk menciptakan generasi baru bebas HIV/AIDS.