Ratusan Penumpang KA Ngluruk ke Daop 8
"Selama ini tak pernah terlambat karena ada KTB. KTB selalu saya perpanjang tiap bulan," katanya.

Laporan dari Sudharma adi wartawa Surya
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sekitar 200 penumpang KA ngluruk ke kantor PT KAI Daop 8 Surabaya.
Mereka meminta kemudahan dalam pelayanan tiket KA setelah Kartu langganan berupa Kartu Trayek Bulanan (KTB) dihapus per 1 Desember lalu.
Dengan berombongan, para penumpang yang berasal dari berbagai daerah di Jatim seperti Sidoarjo, Pasuruan dan Malang ini meminta ketegasan dari PT KAI terkait pelayanan tiket KA pasca penghapusan KTB itu.
Seperti pengakuan seorang penumpang bernama Bambang Siswantoro. Warga Blimbing Malang ini tiap hari kerja di Surabaya, tepatnya di Bank Niaga di daerah Jl Dharmahusada. "Saya tiap hari naik KA Penataran pukul 04.15 WIB," tuturnya kepada Surya, Senin (3/12/2012).
Dengan KTB seharga Rp 123.500 tiap bulan, dia tak kesulitan ketika naik KA dan selalu tepat waktu karena hanya menunjukkan KTB saja.
"Selama ini tak pernah terlambat karena ada KTB. KTB selalu saya perpanjang tiap bulan," katanya.
Namun setelah penghapusan KTB, dia dan penumpang lain kecewa karena harus beli tiket di stasiun. Masalahnya, tiket tak selalu tersedia sehingga keterlambatan terjadi.
"Ini kami minta kejelasan sikap dari Daop 8," tandasnya.
Ratusan penumpang kemudian bertemu dengan manajemen Daop 8 di aula kantor Daop 8 di Jl Gubeng Masjid.