Kisah Angie dari Balik Jeruji
Angie: Ditinggalkan Teman Separtai, Ya Itulah Realita
SAAT diwawancarai, Angelina Sondakh secara kebetulan ditemui koleganya di Partai Demokrat, Wakil Sekjen PD Saan Mustofa.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir Zaelani
SAAT diwawancarai, Angelina Sondakh secara kebetulan ditemui koleganya di Partai Demokrat, Wakil Sekjen PD Saan Mustofa. Saan datang ke pengadilan karena dipanggil untuk menjadi saksi bagi terdakwa Neneng Sri Wahyuni, istri mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin.
Angie mengaku kedatangan Saan itu adalah sebuah kejutan baginya karena selama delapan bulan ditahan belum ada rekannya dari PD yang mengunjunginya.
"Saya surprise saja, baru lihat dan ketemu sekarang," ucap Angie kepada Tribunnews.com di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Meski begitu, Angie menyampaikan apresiasi atas kedatangan Saan secara tidak sengaja itu. "Saya mengapresiasi lah. Tanya saja, apa siapa saja yang datang ke rutan itu. Saya tidak mengharapkan kehadiran, tapi saya hanya harapkan doa," ucap Angie.
Pantauan Tribun, tak ada raut kebahagian dari wajah Angie kala bertemu Saan. "Tadi dia bilang sama saya, Angie yang sabar, yang tegar, Angie harus kuat. Bagi saya semua orang akan mengatakan itu ketika bertemu saya," kata Angie.
"Ya, ini yang pertama ketemu di sini. Tapi kan Kang Saan tidak datang spesial karena mau menemui saya. Kang Saan hanya datang karena menjadi saksi Neneng. Ketika tadi bertemu, ya seperti ketemu teman lama lah. Kan sudah 8 bulan saya nggak bertemu teman- teman dari Senayan. Enggak apa-apalah mungkin mereka kan sibuk," tambah Angie.
Meski menyampaikan sedikit "kekecewaan" itu, Angie mengelak jika dirinya merasa ditinggalkan Partai Demokrat. "Yang penting saya enggak ditinggalkan oleh Allah. Saya pernah ditinggalkan oleh suami yang saya cintai, itu yang paling menyedihkan. Tapi kalau ditinggalkan oleh teman, ya itulah realita kehidupan," ucapnya.
Walau berada di balik jeruji rumah tahanan tidak membuat Angelina Sondakh kehilangan akal. Ia terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa memberikan waktu sepenuhnya demi kebahagian anak dan orang tuanya.
"Saya ingin cepat-cepat bebas dan mengurusi anak-anak dan orangtua saya. Masalah teman-teman saya, saya berfikirnya mereka mungkin enggak punya waktu menjenguk saya, sampai 8 bulan, hanya ada satu, pendiri partai, Prof Budi yang datang waktu awal saya ditahan. Tapi itulah realitas kehidupan," kata Angie kepada Tribunnews.com di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (20/12/2012).
"Ke depan, saya tadi ilustrasikan kalau saya sedang merapikan hati saya, saat ini sudah mau sembuh. Jangan dikasih 'alkohol' lagi," ujar Putri Indonesia tahun 2001 tersebut.
Angie mengatakan, jika sudah bebas dari tahanan kelak ingin mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya mewaspadai dan membedakan antara teman dan musuh.
"Saya mau melatih anak-anak saya dulu, agar nanti tidak mengalami hal-hal seperti ini. Jadi saya selalu bilang jadi orang pintar tidak cukup, tapi mengerti siapa teman Anda, mengerti siapa lingkungan Anda. Artinya, kalau kita pintar, IQ tinggi, tapi kita juga harus tahu, wah kita sedang dalam bahaya nih, ada yang pura-pura, nanti itu bisa jadi perangkap," paparnya.
"Jadi itu yang mau saya tranfreskan ke Keanu dan Aliya. Jadilah orang yang mengerti dengan siapa berkawan, berteman, di lingkungan mana Anda betumbuh sehingga bisa sensitif dan hati-hati," tambahnya.
Angie mengaku tak bisa memaksakan anaknya untuk tidak menjadi politisi. Namun, anak-anaknya pernah mengutarakan bahwa mereka benci politik.