Kamis, 9 Oktober 2025

Setiap Hari Dua Ribu Wisatawan Nikmati Adventure Jeep Merapi

Bagi masyarakat Yogyakarta, obyek wisata Lava Tour mungkin sudah dikenal dengan baik

zoom-inlihat foto Setiap Hari Dua Ribu Wisatawan Nikmati Adventure Jeep Merapi
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
Rezeki Pascabanjir Lahar Hujan Merapi - Warga mengumpulkan batu yang baru saja terbawa aliran banjir lahar dingin di Kali Senowo, Dusun Kajangkoso, Desa Mangunsoka, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/12) sore. Batu sisa erupsi Merapi tersebut laku dijual Rp 250.000 per bak truk. Hujan deras di lereng Merapi mengakibatkan banjir lahar hujan kembali terjadi di sejumlah sungai di sisi barat Gunung Merapi. Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Bagi masyarakat Yogyakarta, obyek wisata Lava Tour mungkin sudah dikenal dengan baik. Namun, lain halnya bagi wisatawan yang berasal dari luar kota. Obyek wisata yang berada di lereng merapi ini tampaknya masih mengundang rasa penasaran yang begitu kuat.

Setidaknya hal inilah yang dirasakan Edwin (28), seorang wisatawan asal Jakarta yang datang bersama empat orang rekan kerjanya. Ia menyempatkan diri menikmati keindahan lereng merapi untuk mengisi libur panjangnya.

“Lihat di tv sama browsing di internet enggak cukup puas, harus datang langsung seperti ini, jadi gak penasaran,” ujar PNS di sebuah instansi pemerintahan ini, Selasa (25/12/2012).

Saat itu, Edwin langsung menuju obyek wisata di Kinahrejo, lokasi bekas rumah almarhum Mbah Maridjan. Tempat ini juga merupakan titik keberangkatan wisata adventure jeep wisata dan sepeda motor trail yang juga sangat diminati. Wisata bernuansa petualangan ini pun tak luput dari perhatian Edwin.

“Saya nyewa satu jeep, buat berkeliling, ternyata memang banyak hal yang saya tidak tahu, sejauh ini cukup puas lah, ya harganya ya petualangannya,” jelasnya.

Obyek wisata yang berada di ujung utara Yogyakarta ini memang seperti kebanjiran wisatawan terhitung sejak hari Jumat (21/12/2012) lalu. Hal ini dibenarkan Triyanto, kordinator 86 Merapi Jeep Tour Community, penyedia jasa perjalanan wisata menggunakan mobil jeep terbuka di lereng merapi.

Menurutnya, seluruh armada yang mereka miliki tak pernah berhenti mengantarkan wisatawan berkeliling ke lokasi – lokasi wisata. Adapun, 86 Merapi Jeep Tour Community sendiri kini mengoperasikan 26 unit jeep. Per unitnya, setiap hari mampu melayani hingga lima kali perjalanan pergi pulang.

Sementara jumlah wisatawan yang sanggup diangkut per unitnya dipatok sebanyak lima orang sekali keberangkatan. Berdasarkan perhitungan kasar, setidaknya ada 650 orang wisatawan yang menikmati betapa menantangnya manuver jeep menyusuri jalanan terjal dan curam di sekitar merapi.

“Itu kan baru satu penyedia, di sini ada tiga komunitas penyedia jasa petualangan jeep. Dan semuanya penuh juga, kami hampir kewalahan menghadapi membludaknya pengunjung,” jelasnya ketika ditemui di pos pendaftaran Jeep Tour.

Hal yang sama diungkapkan Rudi Safudin, operator penyedia jasa Grinata Adventure. Di sini pihaknya juga menyedian 26 unit armada jeep. Setiap harinya, jeep – jeep yang mereka operasikan juga tak pernah sepi mengantarkan pengunjung.

“Enggak pernah putus, mobil muter terus. Semuanya penuh, termasuk landcruiser community juga sama,” jelasnya sembari menyebutkan satu penyedia jasa layanan perjalanan wisata lainnya.

Triyanto memperkirakan, jumlah wisatawan akan terus mengalami peningkatan hingga puncaknya pada akhir tahun. Jika kondisinya demikian, Triyanto sendiri mengaku tak bisa berbuat apa – apa lantaran ketersediaan armada tak mencukupi untuk melayani begitu banyaknya wisatawan. Sementara ini, rekor terbanyak terjadi pada hari Senin (24/12/2012) kemarin.

Pada saat itu, antrian rombongan bahkan hingga mencapai 70 rombongan. Namun, lantaran kebanyakan berasa dari luar daerah dan penasaran menyusuri jalanan di lereng merapi, para pengantre ini pun sanggup menunggu gilirannya.

“Dari hasil rekapitulasi, bulan November kemarin juga cukup banyak, dalam sebulan kami melayani 900 kali keberangkatan wisatawan, sekarang juga belum mencapai puncaknya,” jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada para wisatawan untuk melakukan pemesanan terlebih dahulu untuk menghindari antrean yang terlalu panjang. Proses pemesanan bisa dilakukan melalui telepon tenaga pemasaran masing – masing jasa pelayanan perjalanan wisata.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved