Waspadai Pohon Tumbang Karena Badai Narelle
Angin besar telah menyebabkan pohon miring ke arah timur hingga sebagian akarnya
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Sebuah pohon besar di Jalan Faridan M.Noto (tepatnya di sebelah barat Mc.D) hampir roboh lantaran angin kencang yang terus melanda Yogyakarta, Kamis (10/1/2013) sekitar pukul 12.00 WIB.
Angin besar telah menyebabkan pohon miring ke arah timur hingga sebagian akarnya tercerabut, dan merusak sebagian trotoar dan aspal jalan di sekitarnya. Beruntung, pohon tak sampai roboh dan menimpa bangunan di sebelahnya yakni bangunan Mc Donald. Pun menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Pohon setinggi belasan meter tersebut hanya roboh menimpa kabel listrik yang melintang.
Selain di lokasi tersebut, Operator Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Kantor PKB Linmas Kota Yogyakarta, Supardi menjelaskan, angin kencang juga telah menyebabkan robohnya pohon di Langensari sekitar pukul 13.00 WIB.
"Di Langensari terdapat sebuah pohon bekas terbakar, yang tumbah dan pecah menjadi dua. Namun sudah ditangani (dipangkas) oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH)," ucap Supardi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya menjelaskan angin kencang yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya disebabkan oleh badai tropis Narelle yang sedang terjadi di Samudera Hindia tepatnya selatan Nusa Tenggara Timur.
"Kecepatan angin yang bertiup di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya hampir seragam, sekitar 50-65 km/jam di lautan dan 20-30 km/jam di daratan. Sedangkan pada kondisi normal, kecepatan angin di Yogyakarta hanya berkisar 0-10 km/jam dan terasa sepoi-sepoi," papar Tony.
Dengan kondisi demikian, diprediksi gelombang di laut selatan DIY pun bisa meningkat hingga ketinggian empat meter.
Namun, ia menegaskan jika angin kencang yang saat ini melanda Yogyakarta berbeda dengan puting beliung yang sempat menerjang beberapa waktu lalu. Pasalnya, puting beliung sifatnya hanya menerjang satu lingkup wilayah kecil dan terjadi sesaat dengan kecepatan mencapai 40 km/jam."Sedangkan angin kencang yang terjadi saat ini terjadi secara merata di wilayah Yogyakarta," katanya.
Di sisi lain, dampak badai Narelle ini justru menyebabkan hilangnya awan hujan yang menaungi Yogyakarta. Sebab, awan hujan tersebut terbawa angin menuju pusat badai. Lantas, di pusat badainya, kemungkinan besar terjadi angin kencang disertai hujan deras. "Awan hujan yang ada 'dicuri' oleh badai. Kecepatan angin di pusat badai juga bisa mencapai 120 km per jam," terangnya.
Meskipun demikian, Tony mengatakan, hujan masih akan mungkin terjadi di wilayah Yogyakarta terutama saat sore dan malam hari. (esa)
Baca Juga :
- Kontrol Pelaksanaan RSBI Bukan Programnya 8 menit lalu
- Cuaca Buruk Isolir Warga Selayar 12 menit lalu
- Ratusan Nelayan Garut Berhenti Melaut 15 menit lalu