Bonifasius Bocah Penderita Katarak Asal Kupang Akhirnya Dibawa ke RSPAD
Bonifasius akhirnya diberangkatkan ke Jakarta Minggu (20/1/2013).
Penulis:
Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA, --Bonifasius (8), bocah pengidap katarak sejak lahir asal Atambua yang sebelumnya sempat ditolak dioperasi di RST Atambua, akhirnya dibawa ke Kupang,,
Kini guna menjalani perawatan dan terapi lebih lanjut untuk dapat melihat kembali Boni nama panggilan dari Bonifasius akhirnya diberangkatkan ke Jakarta Minggu (20/1/2013).
Keberangkatanya ke Jakarta Boni didampingi kedua orang tuanya Yakobus Maran dan istrinya Lusinirda serta dokter pendamping dr Januar dari Rumah Sakit Tentara (RST) Wirasakti, Kupang.
Menurut dr Januar kepada Tribunnews.com Senin pagi (21/1/2013) di RSPAD Jakarta, dipilihnya RSPAD , mengingat saat ini Boni dalam rawatan Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang, sehingga untuk pengobtan serta perawatan dan terapi matanya dipilih Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) yang memiliki fasilitas jauh lebih baik.
Nantinya kata Januar , Boni juga akan menjalani terapi pada matanya secara perlahan, mengingat anak usia (8) ini sejak lahir tidak dapat melihat. “ Sehingga untuk membuka mata secara perlahan-lahan dia harus menjalani terapi khusus yang saat ini memang ada di RSPAD, Jakarta.
Sebelum dirawat ke Jakarta Boni telah menjalani pemeriksaan USG di RSU Prof. Dr. WZ Yohannes Kupang.
Semua biaya Bonifasius selama di Kupang maupun selama berada di Jakarta menurut penjelasan Manajer Produk PT Sido Muncul Retnowidawati ditanggung oleh Sidomuncul.
Karena selama ini dalam melaksanakan bakti sosial operasi katarak secara gratis kepada masyarakat tidak mampu Sidomuncul juga menggandeng beberapa Kodam dan Rumah Sakit Tentara (RST) di berbagai daerah termasuk RSPAD di Jakarta, sehingga menurut Retnowidawati atau yang akrab disapa Wiwied dalam penanganan Boni pihak Sidomuncul memperoleh kemudahan-kemudahan dari pihak RSPAD
Sebelumnya, Boni pernah ditolak dioperasi di RST Atambua karena harus menjalani sejumlah pemeriksaan tambahan
Penolakan ini membuat Lusinda dan Yakobus kecewa. "Mau bagaimana lagi," kata Lusinda dengan mata berkaca-kaca November tahun lalu.
Kejadian ini diketahui oleh Wiwied sehingga Boni kembali dipanggil di RST dan diputuskan pemeriksaan lanjutan berupa USG untuk Boni dilakukan di Kupang.
Terhadap hal ini Yakobus Maran dan Lusinda menyampaikan terimakasih kepada Sido Muncul dan semua pihak yang terlibat dalam upaya menangani anak mereka.
"Terima kasih Tuhan. Terima kasih Sido Muncul. Terima kasih ibu Wied, mas Wahyu dan para dokter tentara. Semoga Boni bisa dioperasi," kata Yakobus.
Baca Juga :
- SiswiSMK jadi Korban Pemerkosaan 1 detik lalu
- Samarinda Butuh 200 Kontainer Untuk Atasi Sampah 5 menit lalu
- Warung 'Esek-esek' Picu Keributan 14 menit lalu