Tokoh Pasar Keputran Surabaya Terlibat Transaksi Narkoba Miliaran Rupiah
Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polrestabes Surabaya terus menelusuri jaringan narkoba yang
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polrestabes Surabaya terus menelusuri jaringan narkoba yang melibatkan tokoh Pasar Keputran Surabaya, Haji Muhammad. Polisi menemukan transaksi jaringan ini mencapai Rp 3 miliar.
Polisi telah melacak buku rekening milik Deny Wijaya, penyuplai narkoba Haji Muhammad. Deny diketahui memiliki lima buku rekening dari sejumlah bank. Satu rekening di antaranya sering digunakan transaksi Rp 1 hingga Rp 3 miliar.
”Namun beberapa buku rekening ada yang memiliki identitas fiktif,” kata Kasatreskoba Polrestabes AKBP Sudamiran, Jumat (1/2/2013).
Menurut Sudamiran, mayoritas uang tersebut ditransaksi kepada AWE, bandar gede dari jaringan tersebut.
Namun, Sudamiran mengaku kesulitan melacak AWE, karena AWE berada di LP Tangerang, Provinsi Banten.
Mantan Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya itu heran, mengapa transaki dalam jumlah miliaran itu tidak terlacak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Padahal, transaksi dalam jumlah miliaran sering dilakukan jaringan ini. Sudamiran menjelaskan, jaringan ini selalu dalam jumlah besar. Misalnya pada 26 Januari lalu, menurut Sudamiran, Deny pernah mendatangkan 6 kilogram sabu-sabu dan 20 ribu ineks dengan nilai sekitar Rp 7,8 miliar.
Saat Deny ditangkap, Polrestabes mengamankan 1,1 kilogram sabu dan 4.091 ineks. Selain Deny, polisi mengamankan anggota jaringan lainnya, Era Utari, berikut 2,3 gram sabu dan 131 ineks. Satu tersangka lagi, Bambang Iswanto yang sering menyuplai narkoba ke Bali dan Banjarmasin.
Dari Bambang polisi menyita 2,1 ons sabu dan 546 ineks. Total barang bukti yang disita polisi yakni 1,5 kg sabu dan 4.786 ineks, yang nilainya mencapai Rp 4,5 miliar. (Surya/Haorrahman)
Baca juga: