Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Rendam Wilayah Sepinggan

Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan, Selasa dini hari menyebabkan luapan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Banjir Rendam Wilayah Sepinggan
Warta Kota/Ichwan Chasani
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan, Selasa (5/2/2013) dini hari menyebabkan luapan air di sejumlah titik. Salah satu kawasan yang tergenang banjir adalah RT 12 Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan.

Sedikitnya hampir 10 rumah di wilayah ini yang terendam banjir. Warga terpaksa berjibaku dengan air lumpur selama kurang lebih empat jam. Air mulai menggenangi rumah warga sejak pukul 02.00 dini hari, dengan ketinggian 45 cm atau hampir selutut orang dewasa. Petugas Siskamling bahkan sampai memukul kentongan berkali-kali sebagai isyarat kepada warga agar lebih waspada.

Derasnya hujan yang mengguyur wilayah Sepinggan ditambah pasang air laut membuat banjir lambat surut. Hal itu diperparah dengan padamnya listrik di wilayah ini, sehingga membuat warga kesulitan menyelamatkan barang-barang milik mereka.

Mansyur (39), salah satu korban banjir mengaku kecewa terhadap PLN atas pemadaman listrik di wilayah itu. Akibatnya, warga tak bisa berbuat banyak untuk mengadang air masuk ke rumah, ditambah lagi perlengkapan rumah tangga hampir seluruhnya terendam. "Biasanya kita masih sempat menyelematkan barang, tapi gara-gara mati lampu semuanya tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya pasrah saja air masuk ke rumah," katanya.

Tercatat, listrik tiga kali padam di wilayah ini. Meski sempat menyala namun waktunya hanya sesaat, kemudian padam lagi hingga pukul 08.00 pagi. Selain perabot rumah tangga seperti kursi, lemari, dan barang elektronik, pakaian anak sekolah juga ikut terendam banjir.

"Anak-anak terpaksa libur dulu sekolah, karena pakaiannya semua terendam di dalam lemari. Kita tidak sempat lagi selamatkan karena kondisi rumah gelap," tambah Mansyur.

Pantauan Tribun, sejumlah kendaraan milik warga yang terparkir di halaman rumah juga tak terselamatkan dari banjir. Beberapa warga berupaya mendorong sepeda motornya ke dataran yang lebih tinggi, namun upaya tersebut sia-sia karena kondisi jalan yang licin dan gelap gulita. Sampah-sampah yang bertebaran di jalan seperti ranting pohon dan plastik juga menyulitkan warga mengayuh langkah.

Air banjir baru benar-benar surut menjelang pukul 06.00 pagi. Ditengah guyuran hujan warga berjibaku membersihkan air lumpur yang mengotori rumah mereka. Wilayah RT 12 memang merupakan daerah langgan banjir. Setiap kali hujan turun, wilayah ini langsung digenangi air. Kendati lokasinya berada di depan Bandara Internasional Sepinggan, namun sebagian wilayah yang dulunya bernama RT 07 Kelurahan Sepinggan ini merupakan dataran rendah.

Ironisnya, wilayah ini acapkali luput dari perhatian Pemerintah. Padahal, hanya beberapa meter di belakang pemukiman warga berdiri rumah dinas Walikota Balikpapan. "Di sini namanya saja dekat rumah Walikota, tapi banjirnya tidak pernah diatasi," ujar salah satu warga menimpali.

Meskipun normalisasi Sungai Sepinggan sudah dilakukan beberapa tahun silam, namun banjir masih saja melanda sebagian wilayah RT 12. Pasalnya, normalisasi tidak dibarengi dengan pelebaran aliran parit yang bermuara ke Sungai Sepinggan.

Padahal, menurut warga aliran parit tersebut berasal dari pemukiman yang berada di dataran tinggi, termasuk komplek sekitar rumah dinas Walikota. "Jadi kalau hujan deras air kiriman dari kampung atas mengalir ke sini, ikut juga sampah-sampahnya. Nah, kalau air laut pasang habislah sudah," terang Mansyur.

Warga berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bisa turun tangan dalam membantu menyelesaikan masalah banjir di wilayah itu. Apalagi wilayah RT 12 tergolong strategis, karena berada di depan bandara Internasional Sepinggan. Selain itu, juga berdiri hotel, guest house, dan tengah di bangun kantor klinik pelabuhan. (Tribun Kaltim/ful)

Baca juga:


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved