PLN Janji Kurangi Pemakaian BBM Untuk Pembangkit Listrik
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap memperkecil pengunaan bahan bakar minyak bersubsidi untuk tahun ini.
Penulis:
Arif Wicaksono
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap memperkecil pengunaan bahan bakar minyak bersubsidi untuk tahun ini. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan rasio keterjangkauan listrik ke seluruh penduduk Indonesia
Nur Pamudji, Direktur Utama PLN, mengatakan tahun ini PLN menargetkan rasio kelistrikan menjadi 78 persen setelah pada tahun sebelumnya hanya mencapai 75 persen. Target ini akan dicapai dengan pengunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih rendah ketimbang tahun lalu.
"Penurunan ini akan dilakukan dengan mengunakan proyek-proyek Pembangkit Listrik yang tidak mengunakan BBM," katanya, Kamis (28/2/2013).
Pengetatan akan dilakukan dengan membangun beberapa proyek yang tidak menggunakan BBM subsidi pada 2013. Nur mencontohkan, PLTU Naganraya 2x110 MW, PLTU Bangkalan Susu, PLTU Tarahan di Lampung, PLTU Asam-Asam di Kalsel, PLTG Senipah 50 MW di Samarinda.
"Di Lombok juga ada yang 25 MW, di Sulsel juga banyak dan nanti kita akan gencarkan," katanya.
Ia mengatakan pengunaan BBM bersubsidi untuk proyek PLN semakin berkurang. Jika pada 2011 sekitar 23 persen dari pengunaan kuota BBM Subsidi, maka pada tahun ini ditargetkan mencapai 15 persen. Dan PLN berusaha menurunkan lebih rendah dari terget tahun ini. "Dan tahun ini, kita menargetkan single digit," katanya.
Kenaikan ini menurutnya karena adanya improvement seperti PLTU batu bara yg beroperasi dan PLTG gas yg beroperasi. Keduanya tidak menggunakan BBM bersubsidi. Ditambah dengan tingkatkan elektrifikasi melalui program penerangan di kampung-kampung di pelosok masyarakat.