Massa Demo DPRK Subulussalam Minta Pilkada Jangan Ditunda
Setelah dua gelombang aksi unjuk rasa penolakan pelaksanaan pilkada, hari ini, Senin (4/3/2013) giliran ratusan massa pendukung pilkada
Editor:
Dewi Agustina

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Gejolak politik terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) wali kota/wakil wali kota Subulussalam terus memuncak. Setelah dua gelombang aksi unjuk rasa penolakan pelaksanaan pilkada, hari ini, Senin (4/3/2013) giliran ratusan massa pendukung pilkada 2013 menggelar demonstrasi di depan gedung DPRK Subulussalam di Jalan Pertemuan, Subulussalam Utara. Para pengunjuk rasa beraksi sejak pukul 09.00 WIB berkumpul di Lapangan Beringin Subulussalam.
Para pendemo yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Masyarakat Sada Kata (KAMSA) berasal dari lima kecamatan se-Pemko Subulussalam membawa sejumlah spanduk dan poster terkait tuntutan agar pilkada digelar 2013. Dalam sejumlah poster juga tertulis kecaman terhadap ketua DPRK Subulussalam yang berisi; Ketua DPRK tidak Konsisten dengan Keputusannya" DPRK, Dengarkan aspirasi Rakyat Jangan Hanya Makan Gaji Buta", Pilkada 2013 Harga Mati", Pilkada 2013 adalah harapan rakyat bukan usulan kelompok."
Massa berteriak memanggil para wakil rakyat. Akhirnya sekitar pukul 10.30 WIB tiga anggota DPRK masing-masing Jamasa Cibro, H Mukmin dan Sugito keluar menemui para pendemo. Dalam pernyataannya, Jamasa menegaskan tidak ada hak DPRK untuk menunda Pilkada namun haknya menyediakan dana untuk kegiatan pilkada.
"Dan dana pilkada sudah tersedia, jadi tidak ada alasan pilkada ditunda, saya mendukung pelaksanaan pilkada 2013," tegas Jamasa yang disambut aplus warga.
Selain Jamasa, turut menyampaikan pernyataan H Mukmin dan Sugito. Sugito bahkan menyatakan tidak ada aturan yang memerintahkan penundaan pilkada. Secara hukum kata Sugito, pilkada tidak ada penundaan.
Aksi demonstrasi yang melibatkan sekitar 300-an massa diikuti oleh puluhan kaum ibu. Tampak personel kepolisian dari Polres Aceh Singkil yang dipimpin Wakapolres Aceh Singkil Kompol Juprisan Pratama Ramadhan Nasution.
Seperti diberitakan, eskalasi politik jelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Subulussalam dalam sepekan terakhir ini tampaknya terus 'mendidih'. Buktinya, setelah diguncang dua aksi demonstrasi yang menentang Pilkada Subulussalam digelar 2013, kalangan anggota DPRK setempat juga mempersoalkan dana hibah untuk penyelenggaraan pilkada di sana.
Hal itu mencuat dalam rapat tindak lanjut hasil evaluasi gubernur tentang APBK tahun 2013 Subulussalam, Jumat (1/3/2013) sore di gedung DPRK Jalan Pertemuan, Subulussalam Utara.