Golkar Bandung Terancam Tak Punya Calon Wali Kota
Partai Golkar Kota Bandung terancam tak ikut serta mengusung pasangan calon pada Pemilihan Wali
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Partai Golkar Kota Bandung terancam tak ikut serta mengusung pasangan calon pada Pemilihan Wali Kota Bandung 2013 karena gagal berkoalisi dengan partai politik yang lain. Hingga Sabtu (16/3/2013), partai politik yang memiliki kursi sudah memiliki pasangan calon masing-masing.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang diharapkan bakal berkoalisi dengan Partai Golkar, justru memilih mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon wali kota Bandung dan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Keputusan tersebut disampaikan DPP Partai Gerindra setelah melakukan rapat internal dengan DPC Partai Gerindra Kota Bandung di kantor DPP, kemarin. Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Wijono Harjanto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzzani.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung Deni Wahyudin mengatakan setelah ada keputusan untuk mengusung Ridwan Kamil, kemudian menjalin komunikasi politik dengan PKS, Gerindra pun siap menduetkan Ridwan Kamil dengan salah satu kader PKS, Oded Mohammad Danial.
"Partai memutuskan mengusung Ridwan Kamil dan akan segera mengomunikasikannya dengan semua pengurus dan kader. Sekarang langsung berkomunikasi dengan PKS," ujar Deni, kemarin.
Dia menjelaskan, keputusan tersebut memberikan konsekuensi pada gagalnya rencana koalisi dengan Partai Golkar. "Otomatis rencana dengan Golkar gagal. Sekarang kami konsen dengan rencana mengusung Ridwan Kamil," ujar Deni.
Dihubungi terpisah, Ketua DPC Partai Golkar Kota Bandung, Asep Dedy Ruyadi, mengatakan, semua urusan pilwalkot sudah ditangani oleh MQ Iswara. "Hari Jumat kemarin saya dan Iswara dipanggil DPP dan Iswara dipercaya sebagai bakal calon wali kota Bandung 2013-2018," ujar Asep, Sabtu (15/3/2013).
Menurut Asep, siapa pun yang ditunjuk DPP menjadi bakal calon wali kota harus didukung dan ia pun akan mendukung penuh.
Walau mendukung penuh, Asep berencana untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPC Partai Golkar Kota Bandung. "Saya mengundurkan diri sebagai tanggung jawab moral karena kalah di pemilihan gubernur Jabar dan tak bisa menjalin koalisi di pilwalkot," ujar Asep.
Peluang Golkar untuk berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung calon sendiri tertutup sudah. PDIP dan PAN sepakat berkoalisi untuk mengusung Ayi Vivananda-Nani Suryani. Pasangan ini akan mendeklarasikan diri di GOR Pajajaran, Minggu (17/3/2013) ini.
Ketua DPC PDIP Kota Bandung Isa Subagja mengaku belum ada lagi partai selain PAN yang ingin berkoalisi. Sepertinya, kata Isa, tidak mungkin lagi menambah koalisi karena harus ada tahapan sebelumnya untuk berkoalisi.
Rencananya, kata Isa, setelah deklarasi, Ayi-Nani akan mendaftar ke KPU Kota Bandung. Namun tidak akan melakukan iring-iringan kendaraan karena khawatir menimbulkan kemacetan. "Jika arus lalu lintas macet, pengguna jalan akan kesal dan khawatir jadi antipati makanya pendaftaran tak akan beramai-ramai," ujar Isa.
Partai Demokrat sudah pasti mengusung pasangan Edi Siswadi dan Erwan Setiawan. Mereka pun didukung tujuh partai politik lainnya, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), serta Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN).
PKS sudah memastikan menerima pinangan Ridwan Kamil yang diusung Partai Gerindra dan 23 partai nonparlemen serta memasangkannya dengan Odem M Danial. Rencananya, pasangan Ridwan-Oded akan mendaftar ke KPU pada Minggu sore.
Ridwan mengatakan siap bersama pasangannya menjadi calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung PKS dan Gerindra dan didukung 23 partai nonparlemen. "Kami ingin mewujudkan mimpi mengembalikan Kota Bandung sebagai kota terhormat dan nyaman. Sejarah mencatat kota ini dihormati di Asia-Afrika. Sekarang kita punya tantangan," ujar Emil, sapaan akrabnya.