Lima Eksportir Lada di Babel Bertahan
jumlah eksportir lada di Babel tinggal lima perusahaan yang masih aktif. Hal tersebut dikarenakan semakin minimnya hasil produksi lada petani.
Laporan wartawan Bangka Pos, Khamelia
TRIBUNNEWS.COM,BANGKA-- Ketua AELI Bangka-Belitung (Babel), Zainal Arifin mengakui saat ini jumlah eksportir lada di Babel tinggal lima perusahaan yang masih aktif. Hal tersebut dikarenakan semakin minimnya hasil produksi lada petani.
"Ekspor lada tahun 2012 lalu 480 ton pertahun, terjadi peningkatan 15 persen dibandingkan tahun 2011. Untuk 2013 kita belum tahu apakah akan terjadi peningkatan yang signifikan, akan tetapi harapan kita volumenya meningkat," ungkap Zainal.
Sementara untuk jumlah petani lada, Zainal belum memberikan data yang pasti karena saat ini ada pendataan dalam rangka memodernisasi sistem budidaya.
"Sejak 2012 petani sudah kita arahkan menggunakan tajar atau junjung hidup yang sangat ramah lingkungan," katanya.
Teknologi baru ini sudah dilakukan ujicoba sehingga bisa diterapkan petani.
Dia menyebutkan, jika menggunakan junjung mati 1 hektar mendapatkan 1 ton saja, maka dengan teknologi ini bisa menghasilkan 2 ton. Begitu pula soal usia tanam, sekarang bisa tahan sampai 15 tahun dan bisa 10 kali panen. Kalau pakai junjung mati hanya sanggup bertahan 5 tahun dan hanya tiga kali panen saja.