Rabu, 17 September 2025

Jepang Akhirnya Lega Setelah Pembicaraan Masalah Inalum Selesai

Pihak Jepang merasa agak lega setelah pembicaraan kedua pihak Indonesia-Jepang di Singapura 12 November lalu

Editor: Widiyabuana Slay
http://www.inalum.co.id/
Situs PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Pihak Jepang merasa agak lega setelah pembicaraan kedua pihak Indonesia-Jepang di Singapura 12 November lalu terkait kepemilikan saham di  PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Diharapkan pada pekan ini kontrak sudah bisa ditandatangan dan transfer uang dilakukan. Setelah itu 100 persen milik Indonesia. Tinggal satu hal lagi soal uang masih meninggu hasil auditor international.

"Kita sudah agak lega dengan hasil pembicaraan, sudah ada kemajuan kemarin 12 November lalu," papar sumber Tribunnews.com dari pihak Nippon Asahan Aluminium, Kamis (14/11/2013) di sini.

Sumber itu mengungkapkan Menteri Perindustrian Indonesia memang cukup kaget setelah tahu pihak NAA akan mengajukan masalah itu ke Arbitrase Internasional (AI). Namun hal ini belum dilakukan karena masih menunggu hasil rapat 12 November tersebut.

"Setelah kesepakatan ditandatangan, kita terim uang semua, 556 juta dollar AS, saham diberikan ke Indonesia dan Indonesia saat itu memiliki 100 saham saham Inalum. Setelah itu pihak auditor independen yang disepakati bersama akan menghitung kembali sampai dengan Oktober 2013 nilai Inalum. Apabila kurang atau lebih dari 20 juta dollar AS dari angka 556 juta dollar AS tersebut, kita sepakat mengajukan ke AI," tambahnya lagi.

Pada hakikatnya baik Jepang maupun Indonesia tidak mau ke AI, tetapi ini adalah hasil akhir terbaik bagi semua pihak dan telah disepakati bersama, "Kini tinggal tunggu tandatangan dan uang dari Indonesia, kalau masuk, ya saham 100 persen sudah milik Indonesia, dan pimpinan semuanya di Inalum terserah Indonesia untuk menentukan sendiri karena memang sudah milik Indonesia nantinya."

Selain itu sumber itu juga melihat karena pimpinan Jepang yang dulu di Inalum sudah kembali ke Tokyo Jepang maka posisi yang kosong, serta pengetahuan yang ada untuk pengelolaan Inalum, akan akan perlu penyesuaian lebih lanjut bagi pihak Indonesia. Semoga saja tidak ada masalah dalam pengelolaan Inalum nantinya setelah di tangan 100 persen Indonesia, harapnya lagi.

Lima kesepakatan yang tercapai itu adalah, pertama,  sepakat untuk menyelesaikan proses pengambilalihan melalui transfer saham. Sebelumnya, berdasarkan master agreement proses pengambilalihan itu melalui transfer aset. Kini disepakati lewat transfer saham.

Hal kedua, secara profesional angkanya disepakati bersama sebesar 556 juta dollar AS. Sebelumnya nilainya USD558 juta sesuai audit BPKP.

Poin ketiga dalam kesepakatan tersebut yakni angka tepatnya yang akan disetujui bersama berdasarkan hasil audit internasional yang independen.

Keempat, jika hasil  audit yang dilakukan lebih besar dari 20 juta dollar AS dari angka profesionalnya (di atas 556 juta dollar AS) atau lebih kecil (di bawah) dari itu, maka penyelesaian besaran harganya akan diselesaikan ke arbitrase internasional.

Sedangkan poin kesepakatan yang kelima yaitu kedua belah pihak mengharapkan dilakukannya clean and break tax audit dan jaminan (warranty) untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik Inalum. Untuk poin terakhir ini, akan segera diselesaikan oleh kuasa hukum kedua belah pihak.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan