Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2018 Lebih Tinggi dari 2017, Ini Penyebabnya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2018 mencapai 5,27 persen, mengalami peningkatan dibandingkan kuartal II-2017 yang sebesar 5,01 persen.
Penulis:
Apfia Tioconny Billy
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2018 mencapai 5,27 persen, mengalami peningkatan dibandingkan kuartal II-2017 yang sebesar 5,01 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan ada dua penunjang pertumbuhan ekonomi kuartal ini yakni lapangan usaha jasa dan pertumbuhan konsumsi.
Baca: PKB dan PPP Usulkan Program Keumatan dalam Visi-Misi Jokowi di Pilpres 2019
Untuk lapangan jasa pertumbuhannya mencapai 9,22 persen yang diikuti dengan Jasa Perusahaan sebesar 8,89 persen dan transportasi pergudangan sebesar 8,59 persen.
"Pertumbuhan didukung oleh semua lapangan usaha," ujar Suhariyanto, di gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 8,71 persen.
Capaian tersebut menyumbang 0,10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi karena adanya hari raya lebaran, musim panen, serta kegiatan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan penjualan motor dan mobil.
"Kita tahun ini numpuk di triwulan II seperti Lebaran itu, masa panen. Ada penjualan sepeda motor, mobil, meningkatnya nilai transaksi kartu kredit, pertanian bagus, bantuan sosial besar sehingga konsumsi naik," ungkap Suhariyanto.
Sedangkan dilihat dari penciptan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,84 persen, diikuti perdagangan besar eceran, reparasi mobil-sepeda moto sebesar 0,69 persen.
Kemudian pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang sebesar 0,64 persen, konstruksi sebesar 0,55 persen dan transportasi pergudangan 0,35 persen.