Sabtu, 6 September 2025

Ini yang Dilakukan Bulog Jika Ada Beras di Gudang Terindikasi Terserang Kutu

Perum Bulog memastikan akan langsung melakukan tindakan jika ditemukan beras di gudang mereka yang terindikasi terserang kutu.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
BERAS KUTU DIFUMIGASI - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025). Ia memastikan pihaknya akan langsung melakukan tindakan berupa fumigasi jika ditemukan beras di gudang mereka yang terindikasi terserang kutu. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog memastikan akan langsung melakukan tindakan jika ditemukan beras di gudang mereka yang terindikasi terserang kutu.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan penanganan dilakukan dengan fumigasi.

Fumigasi adalah metode pengendalian hama menggunakan pestisida berjenis fumigan dalam ruang kedap udara dengan dosis, waktu, suhu, dan tekanan tertentu.

"Apabila ada indikasi seperti laporan gangguan hama, kami lakukan eksekusi dengan kegiatan fumigasi," kata Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).

Ia menjelaskan, Bulog menerapkan metode pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, dan triwulan.

Setiap minggu, petugas gudang melaksanakan evaluasi mingguan dengan kepala gudang, pembersihan sektor umum gudang beras, pengamatan secara visual gudang dan kualitas beras, dan membuat laporan mingguan.

Setiap bulan, petugas gudang melaksanakan spraying rutin bangunan (lantai, dinding, dan halaman gudang), pengamatan visual hasil dari spraying, dan evaluasi bulanan dengan kepala gudang dan manajer OPP serta membuat laporan tingkat serangan hama.

Selain itu, setiap bulan jika ditemukan indikasi serangan hama akan langsung dilaksanankan fumigasi.

Baca juga: Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Setiap triwulan, petugas gudang melakukan fumigasi rutin pada beras maupun gabah (jika ada),  pembersihan sektor umum gudang beras, pengamatan secara visual gudang dan beras hasil fumigasi, dan membuat laporan triwulan.

Lalu, gudang Bulog juga dilengkapi dengan alat khusus yang bisa memisahkan beras berkualitas baik dari beras yang kurang layak.

"Alat ini bekerja dari mulai memisahkan kotoran, kemudian memisahkan antara beras yang pecahan-pecahan, termasuk dengan pemisahan beras-beras yang berwarna, yang tidak berwarna sesuai dengan beras yang lain," ujar RIzal.

Beras yang kualitasnya kurang baik tidak langsung dibuang, melainkan dimanfaatkan sebagai pakan hewan.

Baca juga: Tanpa Impor, Stok Beras Melimpah 4 Juta Ton, Mentan Amran Tegaskan Harga Stabil

"Kami gunakan sebagai beras untuk kebutuhan pakan. Jadi tidak dibuang, tidak di-disposal," ucap Rizal.

"Kami gunakan semaksimal mungkin, se-efektif mungkin, bisa bermanfaat. Jadi tidak mungkin kami langsung ujuk-ujuk, langsung disposal," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan