Sulit Cari Uang di Jepang, Pria Ini Jalankan Bisnis Striptis Ilegal
Cari uang semakin sulit di Jepang. Pelaku dunia hiburan dan dunia malam mulai nekat. Membuka dan menjalankan
Editor:
Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Cari uang semakin sulit di Jepang. Pelaku dunia hiburan dan dunia malam mulai nekat. Membuka dan menjalankan tempat striptis tanpa izin dan tentu saja diamankan, ditangkap kepolisian Jepang karena pelanggaran tersebut, Sabtu (16/11/2013).
Yuuichi Eitaka (41) bukanlah pelaku baru. Sejak tahun 2000 dia pernah membuka usaha serupa lalu berhutang 1,2 juta yen sampai kini. Tidak gentar dengan hutang tersebut, tahun ini malah membuka tempat kabaret atau striptis, mengelolanya, menjadi manajer, di Ueno Tokyo dengan nama Club Palace. Menurut karyawannya, dia mengelola lusinan klub seperti itu dan penghasilannya kini mencapai 1,9 miliar yen untuk berbagai klub yang dipegangnya di Ueno dan di Shinjuku.
Eitaka sendiri membantah mengelola lusinan klub tersebut. Polisi saat ini sedang menyelidiki seksama kebenaran hal tersebut. Namun sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang, Selasa (19/11/2013), menegaskan bahwa hal ini diperkirakan benar, mengelola lusinan klub malam.
tetapi siapa di belakang itu semua, "Pasti ada bosnya sebagai penyandang dana. Tapi dia sebagai manajer sangat bertanggungjawab atas klub yang dijalankan tanpa izin itu, makanya dia ditangkap dan diproses secara hukum Jepang," papar sumber itu lagi.
Berbagai klub malam di jepang umumnya terkait kelompok kejahatan mafia Jepang - Yakuza. Kkarena itu polisi juga mencari tahu sejauh mana keterlibatannya dengan pihak Yakuza, terutama dalam hal mengalir uang pendapatan yang katanya 1,9 miliar yen tersebut.
Apabila terbukti lari ke Yakuza maka besar hukuman akan jauh lebih berat karena pelanggaran berbagai perundangan yang ada di Jepang, terutama Botaiho, UU Anti-Yakuza yang sangat berat hukumnya di Jepang.
Info lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in