Minggu, 16 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

AS Gempur Kapal di Karibia, 4 Tewas, Serangan ke-20 Picu Ketegangan Baru di Amerika Latin

AS menewaskan empat orang dalam serangan ke-20 terhadap kapal di Karibia, memicu kecaman internasional dan kekhawatiran soal legalitas operasi.

SOUTHCOM
PERANG ANTI-NARKOBA - Tangkapan layar ini diambil dari video yang diunggah Komando Selatan AS yang menunjukkan sebuah kapal sesaat sebelum diserang oleh militer AS di Karibia pada tanggal 10 November 2025. Foto dibagikan oleh SOUTHCOM. 

Ringkasan Berita:
  • Militer AS melakukan serangan ke-20 terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia, menewaskan empat orang dan meningkatkan total korban menjadi sekitar 80 jiwa.
  • Operasi yang diizinkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth ini memicu kecaman internasional, termasuk dari Inggris dan Kolombia, yang menilai aksi tersebut ilegal.
  • Serangan ini memperdalam eskalasi AS di Amerika Latin dan memicu kekhawatiran konflik kawasan.

TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat kembali melancarkan serangan mematikan terhadap sebuah kapal yang diduga mengangkut narkoba di Laut Karibia pada 10 November 2025.

Empat orang tewas dalam insiden ini, menjadikan total korban kampanye serangan laut AS mencapai sekitar 80 jiwa.

CNN melaporkan serangan tersebut merupakan operasi ke-20 yang dilakukan Pentagon dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan mengatakan serangan terjadi pada Senin malam dan seluruh awak kapal tewas.

“Tidak ada yang selamat,” tegas pejabat itu.

Komando Selatan AS dalam unggahannya di X menyatakan serangan diizinkan langsung oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan menyebut kapal itu “dioperasikan oleh organisasi teroris yang ditunjuk”.

SOUTHCOM turut merilis video udara yang memperlihatkan kapal tersebut sebelum dihantam rudal dan meledak.

Reuters menulis pejabat senior pemerintahan Trump pekan ini menggelar tiga pertemuan di Gedung Putih untuk membahas opsi tindakan militer terhadap Venezuela.

Pertemuan berlangsung di tengah meningkatnya pengerahan kekuatan militer AS di kawasan.

Armada yang dikerahkan mencakup kapal induk USS Gerald R. Ford, pesawat F-35, kapal perang, dan kapal selam nuklir.

NBC News menambahkan bahwa Inggris telah menghentikan sebagian berbagi intelijen dengan AS karena mempertanyakan legalitas serangan terhadap kapal-kapal yang belum dipastikan identitas awaknya.

Baca juga: 200.000 Tentara Venezuela Siaga, Siap Adang Kapal Induk AS di Karibia

Pemerintah Kolombia pun ikut mengecam.

Presiden Gustavo Petro menyebut tindakan Trump sebagai “agresi terhadap Amerika Latin”.

Para ahli hukum internasional dan HAM mengatakan serangan-serangan ini dapat dikategorikan sebagai eksekusi di luar hukum, bahkan jika targetnya adalah penyelundup narkoba.

Serangkaian operasi ini kini bernaung di bawah nama resmi Operasi Southern Spear.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved