Tarif Naik, Papan Tarif Baru KA di Jepang Ditutupi

Laporan Koresponden Tribunnews.com dari Tokyo, Richard Susilo
 
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tarif kereta api di Jepang akan naik 3 persen karena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik dari 5 persen menjadi 8 persen. Oleh karena itu, hari ini tempat pembelian karcis kereta api terutama yang berlangganan untuk 1, 3, 6 bulan antre panjang memanfaatkan harga sebelum naik 3 persen besok (1/4/2014).

Papan tarif kereta pun semua ditutupi dengan tulisan 'Sedang Dalam Perubahan'. Akibatnya banyak warga Jepang yang bingung berapa tarif ke stasiun kereta api tertentu. Petugas stasiun kereta api pun cukup kewalahan mendapat banyak pertanyaan dari para warga. Belum lagi orang asing yang tak bisa berbahasa Jepang, semakin bingung karena jawaban petugas stasiun pasti hanya dalam bahasa Jepang saja.

Di semua stasiun kereta api besar di Tokyo dari pengamatan Tribunnews.com di lapangan, antrean memang terjadi pada mesin pembuat tiket kereta api langganan bulanan, dan juga di loket stasiun kereta api untuk membeli tiket atau membuat tiket langganan.

Norika Kumagaya, wanita usia 20 tahunan mengakui, jika tidak membeli sekarang bakal rugi. "Uang langganan kereta api 6 bulan kan mahal bisa 60.000 yen, kalau naik 3 persen lumayan jadi sangat mahal bagi saya. Jadi saya beli sekarang tiket langganan kereta api tersebut," paparnya.

Penjualan di berbagai tempat juga meningkat tajam hari ini. Diperkirakan dua kali atau tiga kali lipat lebih ramai dibandingkan hari-hari sebelumnya memanfaatkan hari terakhir sebelum PPN naik menjadi 8 persen.

Yoshihide Suga, Sekretaris Kabinet mengungkapkan hari ini (31/3/2014) harapannya agar dampak kenaikan PPN ini dapat terkendali dengan baik sehingga semua kegiatan perekonomian dapat berjalan lebih baik dan bahkan harapnnya dapat lebih baik lagi perekonomian Jepang nantinya.