Ratusan Pengguna LINE di Jepang Jadi Korban Hacker
Sedikitnya 303 pemilik akun LINE, mengadu kepada polisi telah tertipu oleh akun yang seolah dia kenal.
Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sedikitnya 303 pemilik akun LINE, mengadu kepada polisi telah tertipu oleh akun yang seolah dia kenal.
Ternyata akun tersebut dari pembajak untuk menipu pengguna LINE supaya membeli web-money (uang elektronik) yang ditawarkan si penipu.
"Penipuan menggunakan IT saat ini memang menjadi sangat banyak karena semakin banyak yang menggunakan jaringan sosial internet. Kita harus lebih hati-hati dalam segala posting yang dilakukan di internet. Demikian pula harus menjaga baik-baik username dan password agar tidak sama satu sama lain dengan email atau jaringan internet lain yang menggunakan username dan password juga," papar seorang ahli IT, Sanno Masahiro kepada NHK malam ini.
Karena itu, tambahnya, perlu pengubahan username dan password beberapa kali seperlunya untuk menghindarkan pembajakan atas akun kita.
Akibat pembajakan ini, operator LINE meminta agar para pengguna segera mengubah passwordnya. Diperkirakan masih lebih banyak lagi akun yang terbajak, ungkap NHK lagi.
Akhir bulan Mei lalu, banyak akun LINE, jaringan yang miliki orang Korea ini, sempat dibajak seseorang. Pembajak melakukan penipuan dan berlaku seolah seperti akun teman kita. Lalu meminta membelikan uang elektronik kepada kita.
Kata-kata penipu seolah menggunakan akun teman kita, "Bisakah belikan kartu pre-paid buat saya di toko konbini terdekat sana? Kalau sudah beli, tolong beritahukan saya nomornya ya."
Dengan mengetahui nomor kartu pre-paid, uang atau poin pada akun kita bisa bertambah dan bisa dipakai untuk segala keperluan, misalnya membeli produk lewat internet dan sebagainya.
Selain LINE, jaringan internet sosial Mixi, mirip Facebooknya Jepang, sampai dengan 16 Juni kemarin sejak akhir bulan juga mengalami pembajakan, sehingga sedikitnya 260.000 akunnya menjadi sulit diakses karena terbajak hacker.