Minggu, 21 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap?

Pelanggaran wilayah udara Polandia oleh drone Rusia adalah contoh paling gamblang tentang bagaimana Barat telah mengalami agresi langsung Rusia.

National Police of Ukraine/npu.gov.ua
DRONE SHAHED-136 - Foto yang dirilis National Police of Ukraine, menampilkan drone Rusia Geranium (Shahed), yang jatuh di wilayah Vinnytsia, Ukraina pada Maret 2024. Militer AS berniat membeli drone replika Shahed-136 Iran untuk keperluan pengembangan dan pengujian. 

Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Bagaimana Tanggapan Barat?

TRIBUNNEWS.COM - Katarzyna Chawrylo, seorang analis di Pusat Studi Timur di Warsawa, menilai pelanggaran wilayah udara Polandia oleh pesawat nirawak Rusia pada malam 9-10 September 2025 merupakan salah satu contoh paling gamblang tentang bagaimana Barat telah mengalami agresi langsung Rusia.

Dia juga menyebut, pada saat yang sama, intrusi tersebut disertai dengan operasi informasi Rusia yang koheren dan berlapis-lapis yang dilakukan oleh aparat disinformasi Kremlin, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Baca juga: Pakar: Drone-Drone Moskow di Atas Polandia, Rusia Lagi Tes Pertahanan NATO

Sebagai informasi, Rusia beralasan, drone yang masuk ke wilayah Polandia merupakan drone yang mengalami eror dan gangguan.

Jatuhnta drone ke wilayah Polandia yang berbatasan langsung dengan wilayah barat Ukraina, kata Moskow, adalah ketidaksengajaan.

"Pendekatan ini merupakan modus operasi khas Moskow, yang secara bersamaan menggunakan serangkaian metode hibrida: serangan fisik—yang seringkali sulit diidentifikasi—di samping langkah-langkah berbasis informasi seperti propaganda, disinformasi, dan kampanye pengaruh, yang semuanya bertujuan untuk memperbesar dampak yang diinginkan," kata Katarzyna Chawrylo, dilansir TMT, Kamis (18/9/2025).

Tujuan dari aksi Rusia itu, kata dia adalah untuk membingungkan dan melemahkan musuh mereka, yang pada akhirnya memaksa mereka untuk mengambil pilihan yang menguntungkan Kremlin.

Operasi informasi Kremlin yang menyertai pesawat tanpa awak tersebut berupaya untuk mencapai beberapa tujuan: menepis tuduhan tanggung jawab Rusia atas serangan tersebut, menyebarkan kekacauan dan perselisihan dalam masyarakat Polandia dan di seluruh negara Barat.

Tujuan lain dari operasi informasi dan disinformasi Rusia adalah mengikis kepercayaan pada lembaga dan aliansi demokrasi, mendorong ketidakpercayaan dalam hubungan antara negara-negara ini dan Ukraina dan.

"Dan yang paling penting, Rusia menguji respons sekutu NATO," kata Chawrylo.

Sejak dini hari tanggal 10 September, media Rusia memberikan perhatian yang signifikan terhadap serangan pesawat nirawak ke wilayah udara Polandia.

Mereka menyangkal tanggung jawab Rusia dan mempertanyakan laporan Polandia tentang asal-usul pesawat nirawak tersebut di Rusia, mengejek apa yang mereka anggap sebagai reaksi "berlebihan" dari pemerintah Polandia.

"Kecepatan, perhatian terhadap laporan asing, dan konsistensi narasi menunjukkan bahwa media Rusia telah siap menghadapi peristiwa tersebut dan beroperasi sebagai bagian dari kampanye informasi yang terkoordinasi," ulasnya.

Andrey Ordash, kuasa usaha Rusia di Polandia, memainkan peran kunci, menjaga kontak terus-menerus dengan media pemerintah Rusia dengan memberikan wawancara sebelum dan sesudah kunjungannya ke Kementerian Luar Negeri Polandia.

Ia secara tegas menyatakan bahwa serangan pesawat nirawak tersebut merupakan provokasi Ukraina.

Drone Rusia yang berhasilditembak militer Ukraina.
Drone Rusia yang berhasil ditembak militer Ukraina. (Angkatan Udara Ukraina)

Pakai Ribuan Akun Palsu

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan