Kamis, 18 September 2025

Dokter Senior dan Sang Istri Tewas Tertembak di Kamarnya

Seorang dokter yang suka wanita, Yoshitaka Matsumoto dan istrinya Ayano meninggal di kamar tidurnya dengan tiga peluru bersarang di dadanya.

Editor: Dewi Agustina
Foto NTV
Yoshitaka Matsumoto (75) dokter senior yang terbunuh dengan 3 peluru di dadanya di tempat tidurnya sendiri. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang dokter yang suka wanita, Yoshitaka Matsumoto (75) dan istrinya Ayano (30) meninggal di kamar tidurnya dengan tiga peluru bersarang di dadanya. Sedangkan istrinya dengan satu peluru di kepalanya. Polisi menduga Matsumoto dibunuh oleh istrinya dan sang istrinya bunuh diri setelah menembak suaminya.

Namun peristiwa yang terjadi Jumat (17/10/2014) ini masih terus diselidiki polisi hingga kini karena belum ada kepastian mengenai dugaan tersebut.

"Pembunuhan terjadi di daerah orang kaya di Denenchofu, Otaku, Tokyo, Jumat 17 Oktober lalu sekitar jam 13.00, di rumah kediamannya sebagai Direktur Rumah Sakit Tohokai Yokohama, Kanagawa perfektur," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (23/10/2014) pagi.

Kejadian diketahui karena putri Matsumoto berusia 36 tahun, merasa aneh sudah siang ayahnya belum tiba di rumah sakit tanpa kabar. Lalu mengontak pihak keamanan agar mengeceknya. Akhirnya diketahui keduanya telah meninggal dunia oleh pihak keamanan tersebut.

Menurut majalah Nikkan Gendai edisi 21 Oktober 2014, rumah tersebut dulunya milik artis Seiji Togo dan dibeli dokter itu 20 tahun lalu untuk seorang perawat yang dia nikahi kemudian.

Biasanya Matsumoto tinggal di kediaman dekat rumah sakit, kali ini entah mengapa dia tinggal di rumahnya sendiri.

"Dokter pisah dengan istrinya yang perawat itu 10 tahun lalu, kemudian pacaran dengan wanita muda usia 20 tahun waktu itu (Ayano), hingga tewas bersama saat kejadian ditemukan 17 Oktober lalu," ungkapnya.

Menurut majalah tersebut, Matsumoto orang yang suka beli barang mahal, memberikan hadiah mahal buat wanita. Bahkan membelikan hadah mobil Mercedes Benz untuk wanita yang disukainya.

Tapi sebagai dokter dia adalah dokter yang serius, sangat senior dan telah lebih dari 30.000 melakukan operasi yang ditanganinya sendiri.

Dia sangat disiplin dan selalu melakukannya sendiri. Bahkan begitu disiplinnya sehingga sempat menghukum seorang perawat mengembalikan uang bonus gajinya karena ketahuan terbukti sang perawat memberikan permen kepada pasiennya yang seharusnya tak boleh dilakukan.

Tahun 1998 ada enam perawat mengajukan komplain karena dianggap Matsumoto melanggar UU Perburuhan. Januari 2014 ibundanya meninggal dunia dan mulai saat itu kondisi fisiknya langsung menurun drstis. Apabila memang pembunuhan, belum ditemukan motif pembunuhan terhadap dokter dan istrinya tersebut. Masih terus diselidiki polisi Jepang hingga kini.

Apakah ada kaitan pula dengan Yakuza, juga ikut diselidiki hal tersebut. Info lengkap Yakuza bisa diikuti lewat www.yakuza.in.

Tags
Jepang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan