Kamis, 18 September 2025

Di Jepang, Jusuf Kalla Dapat Tepuk Tangan Membahana Saat Paparkan Trik Jitu Tangani Tsunami

Di gedung Jepang ini, Wapres Jusuf Kalla mendapat tepuk tangan ramai saat paparkan trik cepat tangani tsunami di negeri itu dan Aceh.

TRIBUNNEWS.COM/ RICHARD SUSILO
Gedung Sendai International Center, tempat Wapres Jusuf Kalla, berceramah soal penanganan tsunami, Sabtu 14 Maret. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sabtu siang 14 Maret 2015 siang sekitar jam 15.00 waktu Jepang Wapres Jusuf Kalla (JK) menceritakan kisah pengalamannya di bidang penanganan tsunami saat berada di Jepang tahun 2011 di saat terjadi gempa besar 11 Maret 2011.

Ceritanya tersebut mengundang kagum dari banyak tamu di ruangan konferensi internasional penanganan bencana PBB ke-3 di Sendai ini (14/3/2015).

"Bukan main Wapres Indonesia itu, ternyata idenya bagus sekali ya dengan melakukan pemasangan lagu Indonesia saat pencarian warga Indonesia tahun 2011 setelah gempa besar itu di Tohoku," papar Ryuji Kitagawa, CEO Trend Japan Co.Ltd khusus kepada Tribunnews.com sore ini (14/3/2015).

Paparan cerita mengenai upaya pencarian warga Indonesia di saat seusai gempa terjadi di daerah Tohoku, utara Jepang yang terkena bencana memang sangat menarik bagi banyak orang Jepang termasuk Kitagawa, "Kalau orang Jepang tidak melakukan seperti itu tetapi mencari satu per satu para korban, tanya sana-sini, mengingat komunikasi terputus saat gempa besar itu. Tapi dengan menyalakan lagu Indonesia, mungkin saja yang warga Indonesia jadi tertarik dan mendekati sumber suara. Itu ide yang bagus sekali bagi kita orang Jepang," paparnya lagi .

Sementara laporan buku putih dari PBB mengungkapkan per tahun akibat bencana alam di berbagai negara, kerugian ekonomi menghantam tidak kecil terutama Jepang dengan kerugian ekonomi sekitar 11,2 miliar dolar AS, lalu Indonesia dengan kerugian sekitar 5,9 miliar dolar AS apabila terjadi bencana besar per tahun kerugian, dan Filipina mencapai 500 juta dolar AS.

Konferensi dunia penanganan risiko bencana ke-3 ini akan berlangsung hingga 18 Maret mendatang diikuti oleh 100 negara dan partisipan sebanyak 40.000 orang saat ini. Kota Sendai menjadi sangat sibuk terutama hotel dan tempat-tempat wisatanya dibanjiri oleh para wisatawan asing.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan