Jepang Operasikan Lembaga Strategis Medis
Mulai Rabu (1/4/2015) kemarin Jepang mengoperasikan satu lembaga strategis di bidang medis, dengan nama dan model seperti di Amerika Serikat.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai Rabu (1/4/2015) kemarin Jepang mengoperasikan satu lembaga strategis di bidang medis, dengan nama dan model seperti di Amerika Serikat yaitu Institut Kesehatan Nasional (NIH). Anggaran awal lembaga ini per tahun fiskal 2017 senilai 142,3 miliar yen terdiri dari anggaran untuk jangka panjang 124,8 miliar yen dan anggaran jangka pendek, 17,5 miliar yen bagi pengembangan sains dan teknologi inovasi serta biaya promosi.
NIH versi Jepang, merupakan lembaga resmi pemerintah Jepang yang akan dijadikan lembaga strategis medis atau kesehatan di Jepang khususnya mengenai pengembangan strategi sains kesehatan, pembuatan obat baru yang canggih dan
strategi atau kebijakan medis baru akan lahir (diharapkan) ide-idenya dari lembaga ini.
Salah satu alasan pembuatan NIH versi Jepang ini untuk menyederhanakan pengurusan administrasi berbagai hal, sehingga beberapa kementerian akhirnya menempatkan wakilnya di dalam NIH versi Jepang ini, memudahkan pengurusan berbagai hal hanya di satu gedung NIH. Mirip istilah One Stop Shopping atau Pelayanan Terpadu Satu Atap.
Kementerian mana saja yang ada di dalam NIH tersebut? Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan dan Tenaga Kerja, Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI), serta Kementerian Pendidikan. Tanggungjawab NIH versi Jepang ini akan langsung kepada Perdana Menteri Jepang melalui dewan medis nasional yang ada di Jepang.
Sebagai kepala yang pertama ditunjuklah Makoto Suematsu seorang profesor dari Universitas Keio jurusan Medis. Sedangkan jumlah personel yang direkrut pada tahap awal ini masih berjumlah 102 orang yang dijadwalkan staf jangka tetap menjadi 200 orang. Sedangkan Kantor NIH berada di daerah Otemachi Yomiuri Shimbun karena memiliki penawaran uang sewa gedung yang relatif murah.
Sebagai perbandingan NIH Amerika Serikat saat ini memiliki anggaran tahunan sebesar tiga triliun yen dan NIH Jepang ini di tahap awal barulah 142,3 miliar yen.
"Berbagai penemuan baru, khususnya untuk obat-obatan dan kesehatan di Jepang nantinya akan berpusat strategis di NIH versi Jepang ini dengan proses penyelesaian tentu diharapkan lebih cepat dan baik karena tiga kementerian utama ada di dalam satu atap," ungkap Suematsu berharap kepada pers.
Misalnya dalam penciptaan satu produk obat, bidang pengembangan dan sains ke Kementerian Pendidikan, ada di NIH, lalu setelah menjadi obat, perlu lisensi dari Kementerian Kesehatan yang juga ada di NIH, dan promosi serta penjualan obat lisensi dari METI juga ada di NIH.
"Semua itu dalam satu atap tentu diharapkan menjadi lebih smooth nantinya," harapnya lebih lanjut.