Keluarga Korban Malah Ceramah Di Depan Karyawan Baru perusahaan Kereta Api Ini
Salah satu keluarga korban, yaitu Fujio Yamada, malah disuruh ceramah di depan karyawan yang baru masuk Perusahaan kereta api tersebut.
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Inilah cara Jepang. Kecelakaan kereta api dengan 107 korban meninggal dan 562 korban dirawat rumah sakit 25 April 2005, 10 tahun lalu, dirayakan malam ini (24/4/2015) dengan menyalakan 600 lilin di lokasi kecelakaan Amagasaki, perfektur Hyogo tepat di depan sebuah mansion, serta upacara peringatan yang diorganisir oleh Nishi Nihon JR Co.Ltd.
Salah satu keluarga korban, isterinya meninggal, yaitu Fujio Yamada, malah disuruh ceramah di depan karyawan yang baru masuk Perusahaan kereta api tersebut.
"Saya hanya mengungkap apa adanya mengenai kisah isteri saya yang meninggal 10 tahun lalu akibat kecelakaan kereta api. Apakah kalian tahu adanya kecelakaan kereta api yang terjadi di Perusahaan yang kalian masuki ini?" tanya Yamada kepada para karyawan baru memulai ceramahnya.
Pagi itu sebelum berangkat kerja isterinya mengucapkan kepada Yamada, "Tulip kita mekar ya," yang langsung ditanggapi Yamada, "Iya ya."
Itulah kata terakhir isterinya sebelum Yamada mengetahui adanya kecelakaan dari media Asahi dan langsung menuju ke lokasi kejadian. Anaknya yang perempuan mendengar ciri-ciri ibunya diumumkan petugas saat itu, langsung teriak, "Itu kan mama, itu mama. Saya terdiam saja dan tahu tak salah lagi isteri saya," papar Yamada lagi menceritakan kisahnya kepada TV NHK malam ini (24/4/2015).
Pemberian ceramah Yamada kepada para karyawan muda Nishi Nihon JR Co.Ltd. dimaksudkan agar anak muda sekarang, karyawan yang baru sekarang, tidak melupakan adanya kecelakaan, dengan maksud agar bekerja lebih baik lagi lebih hati-hati lagi sehingga kecelakaan tidak berulang lagi.
"Dengan ceramah ini saya hanya ingin mengingatkan kepada para karyawan yang muda yang tak tahu adanya kecelakaan tersebut bahwa kerjanya harus lebih profesional lagi, jangan sampai terulang kedua kalinya kecelakaan serupa nantinya di masa depan," paparnya lagi.
Setelah ceramah tersebut, Yamada menerima sedikitnya 900 surat dari para karyawan perusahaan kereta api tersebut dengan berbagai macam isi, antara lain menceritakan perlakuan dan perubahan keadaan kerja di dalam perusahaan itu agar lebih hati-hati lagi dalam setiap kerja mereka.
Kecelakaan dari hasil penyelidikan karena salah si kondektur kereta tidak segera mengambil tindakan mengerem kereta padahal tahu di depan ada hal yang membahayakan, sehingga kereta api akhirnya ke luar dari rel dan terguling ke sekitarnya serta menghantam gedung mansion yang ada di dekat lokasi kecelakaan itu pula.
Tersangka kondektur Ide Masataka dan rekan-rekannya diputuskan bersalah di Pengadilan Tinggi Osakaatas kelalaian nya mengakibatkan kematian orang lain. Kini pengacaranya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Jepang.