Jumat, 19 September 2025

Cara Unik PM Jepang Shinzo Abe Saat Membaca Naskah Pidato di Kongres AS

Perlahan, satu per satu kata dan menekankan di akhir kalimat yang penting dengan tanda merah di naskahnya.

Editor: Dewi Agustina
Foto Jiji
PM Jepang Shinzo Abe sedang membaca naskah pidatonya di depan Kongres Amerika Serikat. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memiliki cara unik saat berpidato di depan Kongres Amerika Serikat.

Pertama kali sejak 54 tahun seorang PM Jepang berbicara di muka Kongres AS. Perlahan, satu per satu kata dan menekankan di akhir kalimat yang penting dengan tanda merah di naskahnya. Baik tanda strip merah, lingkaran dan koreksi huruf salah ketik.

Kamis (30/4/2015) pukul 00.15 sampai dengan jam 01.00 waktu Jepang, Abe pidato di depan Kongres AS menandai peringatan ke-70 perang dunia kedua, dengan menekankan perdamaian dan kerja sama, terutama bersama AS menciptakan perdamaian dunia dan menimbulkan 'hope' atau harapan baru bagi masa depan dunia.

"Ketika tentara AS ke Jepang saat gempa bumi 2011, banyak sekali membantu rakyat Jepang dan yang terpenting memberikan harapan kepada kami untuk membangun kembali lebih baik lagi. Terima kasih kepada para tentara Amerika," kata Abe disambut tepuk tangan para anggota Kongres.

"Itulah sebabnya kerja sama aliansi Jepang-AS yang baru sekarang ini merupakan Aliansi Hope bagi kita membangun dunia yang lebih damai dan tentram bersama di masa depan," kata Abe, dan kali ini tepuk tangan meriah sambil para anggota Kongres berdiri.

Abe juga mengakui tidak bisa mengabaikan penderitaan rakyat Asia dalam masa perang dulu, dan menekankan kembali bahwa Jepang--sama seperti permintaan maaf yang pernah disampaikan PM Jepang pendahulunya, Tomiichi Murayama--tidaklah berubah pendiriannya. Namun Abe tak menyebutkan permintaan maaf.

Kehadiran Abe di Kongres bersama istrinya, Akie, dan Duta besar AS untuk Jepang Jacklyn Kennedy serta mantan serdadu AS saat bertempur di Iwojima, Lawrence Snowden, sebagai saksi hidup yang setelah perang bersahabat dengan keluarga tentara Jepang, Yoshitaka Shindo. Ayahnya juga bertempur saat Perang Dunia Kedua. Mereka bersalaman dengan hangat keduanya setelah Abe menyebutkan persahabatan mereka itu dan disambut tepuk tangan meriah dari para anggota Kongres AS.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan